Mengejar orang yang tak ingin dikejar itu bego
~Satria Wijaya
°°°
Suara seseorang membuka pintu terdengar diiringi suara langkah kaki yang kian semakin mendekat. Langkahnya membawanya ke arah jendela kaca besar dan tangan seorang laki-laki kini membuka tirai yang menutupi jendela tersebut.
Cahaya mentari menerobos masuk ke kamar yang bernuansa hitam abu-abu itu kaca jendela yang lebih besar daripada pintu kamar itu. Terik matahari tak kunjung membuat gadis cantik itu beranjak dari tempat tidurnya yang terasa terlalu nyaman itu.
Laki-laki itu kemudian membuka selimut gadis itu dengan agak kasar yang hanya mendapat acuhan. Sebuah kejahilan melintas di pikirannya. Ia kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga gadis itu.
"Stellllaaaaaaa... " Teriaknya dengan penuh semangat tepat di telinga gadis itu yang membuat gadis itu kaget bukan main.
"Satriaaaa... " Balasnya berteriak di telinga kakanya itu.
"Buset, budek juga gue. " Ucapnya seraya mengelus-elus telinga itu.
"Lagian siapa suruh teriak di telinga gue, kena karma kan jadinya. " Ucapnya sambil terkekeh-kekeh melihat ekspresi kakanya itu.
Ia pun beranjak dari tempat tidurnya meninggalkan kakanya yang masih mengelus-elus telinganya itu. Baru beberapa langkah ia memutar balik badannya.
"Riya lo harus keluar, " Ucapnya seraya menarik lengan kakanya itu.
"Iya iya lagian gue mana betah disini, " Ucapnya sambil berjalan menuju ke arah pintu kamar itu lalu keluar.
'Ya Allah cobaan apa lagi ini, kenapa engkau mengirim orang itu untuk menjadi adik hamba ya Allah.' katanya di dalam hati sambil meninggalkan tempat itu menuju ke dapur.
Namun, langkahnya kini terhenti setelah melihat gadis yang ia sangat kenal itu.
"Ngapain lo kesini? " Tanyanya membuat gadis itu membalikkan badannya.
"Aku pengen masak yang spesial buat kamu, " Jawab gadis itu lalu melemparkan senyuman kepada laki-laki itu.
"Sarah lo seharusnya gak disini, " Ucap Satria menghapus senyum gadis itu. Ya, nama perempuan itu adalah Sarah, mantan Satria.
"Kalo bukan disini trus aku harusnya dimana? " Tanyanya sambil berjalan mendekati laki-laki yang ada di hadapannya itu.
"Rumah Dimas, " Balasnya dengan menekankan kata Dimas.
"Ayolah Satria.. Come on, kamu itu salah paham. Sebenarnya aku tuh gak-"
"Gak sengaja? Atau gak tau kalo selingkuhan lo itu sepupu gue? " Ucapnya sambil mengacungkan jari telunjuk nya kearah gadis itu.
"Sat, maaf aku khilaf kemarin dan sekarang aku sudah sadar kalo aku terlalu jahat ke kamu, " Ucapnya sambil memegang lengan laki-laki itu dengan penuh harap.
"Udah cukup! " Teriaknya sambil melepas genggaman gadis itu.
Stella yang mendengar teriak itu pun bergegas keluar dari kamarnya dengan wajah cemas.
"Ada apa sih? " Tanyanya kepada kakanya dengan wajah cemas nya itu lalu menengok ke arah gadis yang ada di hadapan kakanya itu.
"Lo siapa? " Tanyanya kepada gadis itu.
"Gue Sarah, pacarnya Satria. " Ucapnya sambil menyodorkan tangannya tanda berkenalan.
"Mantan, " Tegas laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VLINDER
Teen Fiction"Yaudah, lo suka sama gue?" Tanyanya lagi. "Bentar Stella tarik napas dulu." Katanya yang membuat Farhan geleng-geleng kepala. "Udah?" Tanyanya. "Stella udah selesai kok." Ucapnya "Kalo gitu jawab." Ucap Farhan "Kalo iya Farhan marah gak?" Tanyanya...