04 | Keki

289 117 68
                                    

Raisa menyandarkan tubuhnya di kursi sambil menghembuskan napas lega. Ia menutup matanya namun sebuah teriakan  yang menggelegar membuatnya tersentak kaget "Lisa in your area..."

"Lisaaa..." Teriaknya tak mau kalah kencang dengan gadis dihadapannya itu. Detik itu juga seisi kantin menatap mereka berdua dengan tatapan beragam.

"Sumpah Lo kayaknya beneran stres," lanjutnya lagi menatap tajam ke arah gadis berambut hitam panjang bergelombang dengan bandana bermotif bunga berwarna pink itu.

"Gue stres, Lo gila !" Balasnya mengacak rambut Raisa yang berwarna coklat tua sebahu.

"Woi rambut gueeee..." Teriak histeris Raisa sambil membenarkan kembali rambutnya dengan jari jarinya.

"Kalian berdua ya, emang sama sama gak waras." Ucap seorang cowok yang menghampiri mereka, namanya adalah Rio Aditya atau yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan Rio. Dia adalah salah satu sahabat Lisa, yang kini juga menjadi sahabat dari Raisa dan Stella. Rio adalah salah satu the most wanted di SMA Permata yang merupakan SMA unggulan. Ia memiliki wajah tampan, tinggi, rambut hitam dengan belahan di tengah gaya khas  cowok korea.

"Lo gila," balas kedua gadis itu serentak.

"Btw tumben Stella gak sama kalian, biasanya nempel trus kek lem sama perangko." Ucapnya lalu duduk di samping Raisa.

"Ciye yang nanyain ada apa gerangan?" Goda Lisa yang masih betah berdiri di depan Raisa dan Rio.

"Gitu tuh pas ada orangnya diajak berantem, giliran gak ada kangen." Ucap Raisa sambil terkekeh.

"Nanya dibilang kangen, gak nanya dibilang gak perduli. Emang jadi cowok selalu salah." Ucapnya sambil mengambil alih minuman yang ada di tangan Lisa.

"Woi main comot aja gue belum minum," Ucap Lisa geram.

"Yaudah si gue haus, Lo pesen lagi aja ntar dibayarin."

"Siapa?"

"Ya Raisa sahabat terbaik Lo ini nih," ucapnya sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah orang yang dimaksud.

"Jadi cowok kok gak modal, pantesan aja masih jomblo." Balas Raisa dengan menekan kata terakhir.

"Lo abis makan cabe sekilo? Pedes amat tuh mulut bund..." Sahut Lisa lalu tertawa renyah.

"Mentang mentang punya pacar ngatain yang jomblo, gue sumpahin gue cepet dapet pacar." Balasnya lalu menyeruput minumannya sampai habis lalu mengembalikan botol minumnya ke yang punya.

"Udah abis itu dibuang, bukan di balikin bego." Ucap Lisa melempar botol tersebut ke tempat sampah dan ternyata sialnya meleset, dan sialnya lagi mengenai Bu Inah yang terkenal mengerikan melebihi boneka Annabelle.

"Mampus gue!" Ucap Lisa menepuk dahinya. Dengan kekuatan penuh ia berusaha melarikan diri tanpa perduli sekitar.

***

Stella merebahkan tubuhnya ke sofa panjang di ruang tamu yang bertema putih abu dengan napas terengah-engah. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya hingga membuatnya harus mengelap berkali-kali pelipis dan lehernya.

Tangannya merogoh ponsel yang ada di kantong celana joggernya. Tangannya dengan lihai ngengetik setiap angka sandi ponselnya yang langsung menuju ke aplikasi WhatsApp . Bukan untuk membalas atau melihat apa saja pesan yang masuk, melainkan membuka sebuah kontak tanpa berniat mengirim sebuah pesan singkat.

VLINDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang