third ingridients

1K 135 23
                                    

Seulgi sekaget itu setelah tau ternyata Sehun yang dateng malem-malem gini.

Sehun berjalan ngedeket, dan disitulah Seulgi nyadar kalo cowok ini habis berantem. Sudut bibirnya luka, tangan kanannya berdarah, juga luka lebam di mukanya.

Tiba-tiba aja Sehun meluk Seulgi.

"Lo kenapa???" tanya Seulgi bingung.

Bukannya jawab pertanyaan Seulgi, Sehun malah meluk cewek itu makin kenceng.

"Gue nanya, lo harusnya jawab," kata Seulgi.

Kemudian Seulgi mengurai pelukan Sehun paksa, natep cowok itu lama.

"Lo tunggu gue di mobil, gue ambil P3K dulu," ujar Seulgi.







🌞









Sehun ga bisa ngelepas tatepannya dari Seulgi semenjak cewek itu dateng sambil bawa kotak P3K lalu dengan telaten ngobatin lukanya, like a pro.

Meskipun Seulgi udah selesai nempelin plester ke tangan Sehun, cowok itu tetep gabisa ngalihin pandangannya sama sekali.

"Jadi? Lo habis berantem sama siapa kali ini?" tanya Seulgi.

"Shall we kiss?"

Hah??? Dia?? Bilang??? Apa??????

Seulgi bingung, ini cowok kenapa sih? Ngaco banget ngomongnya.

Jangan-jangan abis minum ya makanya gini?

"Lo kenapa sih? Sinting lo," ketus Seulgi.

"That's not funny at all. You better tell me what happened with you," sambungnya.

"I'm not kidding," jawab Sehun santai.

"Fine, kalo lo gamau cerita, gue pergi dari sini," ujar Seulgi sambil balik badan buat keluar dari mobil Sehun.

Sebelum Seulgi beneran pergi, Sehun buru-buru nahan pergelangan cewek itu. Kemudian Seulgi terpaksa buat noleh, dan detik itu juga Sehun ngedeketin wajahnya.

"You love me, don't you?"

Ini kenapa jadi makin ngaco sih? Maunya apa coba?

Sumpah Seulgi beneran ga ngerti ini cowok ngapain.

"Apa, sih?! Lepas gak?!?" protes Seulgi saat tangan Sehun makin megangin pergelangannya erat.

Kemudian Sehun tersenyum, "lo beneran suka sama gue, ya?"

"Mulut lo gausah ngaco," ketus Seulgi.

"You love me," kata Sehun lagi.

"Whatever you said," balas Seulgi dingin.

"Kalo engga, kenapa lo perhatian sama gue? Kenapa lo mau-mau aja gue ajakin pergi?" ujar Sehun.

"Lo pikir aja sendiri, siapa yang maksa gue buat ikut lo pergi? Siapa yang dateng malem-malem dengan kondisi babak belur gini? Lo punya otak ga—"

monachopsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang