Dentuman suara musik menggelegar di segala penjuru ruangan. Makanan yang banyak dan minuman alkohol terlihat bagaikan surga menurut Luxi, dia berjalan dengan percaya dirinya mengenakan dress pink diatas lutut, bahunya dibiarkan tak tertutup apapun, rambutnya panjangnya digerai. Sama halnya dengan Zela dengan setelan dress hitam selutut dipadukan dengan sneakers putih membuatnya tampak kasual.
"Reza!" teriak Zela sambil melambaikan tangan. Orang yang diteriaki namanya pun mengahampirinya.
Setelah sampai di depan dua perempuan itu Reza langsung bersalaman "Widiih..gue kira kalian ngga bakal dateng, thanks udah mau ramein partynya".
Luxi tersenyum "Dengan senang hati" lalu menghampiri meja yang terlihat kosong.
"Reza, thanks buat undangannya" ucap Zela dengan senyuman.
Reza tertawa "Kalo ngadain party kaya gini belum lengkap kalo belum ada kalian" katanya sambil menepuk bahu Zela "oke, have fun. Gue mau nyambut yang lain dulu".
Zela tersenyum, setelah itu dia berjalan menghampiri Luxi.
"Lo tau?" ucap Luxi dengan suara yang kencang agar bisa terdengar oleh Zela "Ini baru namanya hidup! Malam ini, kita harus nikmatin!".
Zela merangkul Luxi "Denger yaa, lo.." katanya sambil menoleh sekitar "Jangan jauh-jauh dari gue, tau kenapa?".
Luxi menoleh menatap Zela menunggu jawaban.
"Soalnya lo kalo mabok bego parah! Bisa-bisa lo abis sama cowo otak mesum disini" Zela tertawa.
Luxi mengambil 2 minuman dari pelayan dan membirikan satu kepada Zela "Minum satu tegukan!" katanya setelah memberikan gelas yang berisi vodka.
Mereka meminumnya dengan gerakan serentak, setelah itu tertawa.
Luxi mengamati sekitar, lalu tersenyum "Zel, malam ini...bakal jadi malam terindah!" Luxi berteriak tanpa melihat kearah Zela.
Terdengar samar suara Zela tertawa "Belum indah, kan belum mabok!".
Luxi masih belum menoleh kearah Zela dia masih memperhatikan satu titik "Bukan gitu Zel, ada si cowo!".
"Hmm.." Zela mengangguk "Lux, kayanya dia tipe cowo freak deh, liat aja kacamata buletnya, gue gatau itu kacama minus atau gaya doang tapi aneh!".
"Kacamatanyaa..." Luxi menyatukan jari telunjuk dan jempolnya untuk membuat bulat lalu menaruh di depan matanya seolah-olah dia menggunakan kacamata "Bukan kacamata gaya, dia beneran minus".
Zela hanya mengangguk, mereka berdua pun menegak minuman lagi.
Luxi berdiri dari duduknya, lalu menoleh ke arah Zela.
Sebelum Luxi berbicara, Zela sudah menyelanya "Yaa iyaa, sanaa. Udah hafal gue" katanya sambil mengibaskan tangan. Saat Luxi sudah agak menjauh Zela berteriak "Semoga sukses!".
Luxi yang mendengar itu, tanpa menoleh dia memutar bola matanya malas "Of course i am" gumamnya.
Luxi menepuk pundak laki-laki itu dengan senyuman, saat laki-laki itu menoleh, Luxi melambai tidak lupa memberikan senyuman terbaiknya "Malam cowo".
Laki-laki itu mengangguk lalu membetulkan letak kaca matanya dan berpaling lagi.
Luxi mengumpati cowo itu dengan segala umpatan terburuk didunia. Gimana ngga? Disaat cowo-cowo lain ngelirik dia bagaikan kucing dikasih ikan, cowo ini bagaikan protagonis disinetron-sinetron dikasih emas malah nolak.
"Hyuga!" teriak salah satu cowo lalu menghampirinya dan bertos-an ala laki-laki.
Luxi menyingkirkan laki-laki yang tadi menghampiri Hyuga "Hyuga, itu nama kamu kan?" Luxi menunggu jawaban, namun Hyuga hanya menatapnya tanpa berbicara "Gue Luxiana Maheira Henzie, senang berkenal sama kamu. Ya, senang berkenal juga dengan kamu Luxi" ucap Luxi seperti orang gila, karena dia tau Hyuga tidak akan menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAP
Teen FictionCerita ini menceritakan kehidupan Luxiana Maheira Henzie, supermodel cantik disekolah SMA Merah Putih, memiliki senyuman memikat yang mustahil nggak bikin cowo-cowo meleleh. Hidupnya menyenangkan namun sepi tetap menyelimuti. Setiap malam dia selal...