Empat

29 9 0
                                    

"Hoi!" kata seseorang mengagetkan Luxi "Lagi nerawang masa depan?" katanya sambil duduk lalu mengikuti Luxi mendogak melihat langit.

Siang hari yang terik Luxi berada ditaman sekolah, menikmati teriknya matahari-yang padahal dia sendiri kepanasan duduk dibawahnya. Istirahat siang ini Zela tidak bersamanya, katanya dia harus mengerjakan tugas. Fuck duty! Itu kata pertama yang keluar dari mulut Luxi ketika mengetahui Zela tidak keluar kelas untuk istirahat.

Luxi menoleh kearah Nero, tersangka yang mengagetkannya tadi sambil mengancungkan jari tengahnya, lalu kembali mendongakkan kepala kali ini matanya tertutup "Ngapain lo anak setan?" ucapnya, masih memejamkan matanya.

"Zela mana?" tanya cowo itu yang Luxi kenal dengan nama Nero.

"Dikelas, ngerjain tugas" Jawab Luxi.

Nero mengangguk-anggukan kepala "Gimana sama cowo inceran?" Nero berbicara dengan nada meledek.

Mendengar itu Luxi menoleh cepat kearah Nero lalu melototinya "Not your business, lo kesini Cuma mau nanyain itu doang? Udah gila".

Nero mengacak-acak rambut Luxi gemas "Ntar malem gua keapart lo, sama Zela. Kita nonton netflix abis itu main nintendo" Nero berdiri dari duduknya dan berjalan pergi.

"Nggak terima tamu kaya lo!" kata Luxi seraya berdiri dari duduknya.

Nero membalikkan badannya, dia tersenyum lalu melambai dengan dua jarinya. Luxi yang melihat itu memberikan dua jari tengahnya.

Nero Khalifa cowo super jail, yang dulu pernah ditaksir Luxi. Iya, dulu. Sebelum Luxi tau kalau Nero adalah saudara dari Zela ditambah lagi Luxi sudah tau sifat asli dari Nero yang ternyata playboy akut. Jangan berpikiran kalo Luxi itu ngga sadar diri ya, masalahnya Nero lebih parah darinya, dia bisa memacari 4 perempuan dalam satu waktu sekaligus. Itu adalah salahdua alasan Luxi tidak mau memacari Saudara dari Zela itu, karena baginya Zela itu kakaknya, kalau andaikan Zela berpacaran dengan Nero, itu sama saja berhubungan darah.

Saat Luxi ingin duduk kembali, dia sedikit terlonjak, karena melihat Hyuga sudah duduk disana bersama kacamata bulatnya dan tentu aja bukunya, yang nggak selesai-selesai dia baca. Kalau Luxi yang membaca buku itu dalam waktu dua hari pasti sudah selesai, mengingat bukunya tidak telalu tebal. Sedangkan Hyuga, sudah satu minggu semenjak Luxi pertama kali bertemu dengannya, dia belum juga menyelesaikan buku itu.

"Tempat umum" ucap Hyuga sebelum Luxi bicara.

"Gue perhatiin bacanya ngga selesai-selesai? Kesulitan baca perkata-nya?" ucap Luxi polos sambil duduk kembali.

Hyuga menutup bukunya lalu dia mengangkat buku itu dengan satu tangan "Baca buku itu harus dirasa, biar dapet pesan apa yang sebenarnya mau dikasih sama sipenulis" katanya menatap Luxi.

Luxi mengangkat alisnya "Gua bacanya cepet, tetep dapet pesannya tuh. Otak lu aja kali responnya lama" ucapnya sambil bersandar dikursi dan melipat tangannya didada.

"Orang beda-beda" kata Hyuga.

"Absolutely, Kalo semua orang didunia sama, itu artinya kita kembar, cuma beda sel telur dan sel sperma. Tapi, kalo tentang otak lu yang responnya lama, gua rasa lu harus belajar sama gue. Ahli dari segala ahli nih" kata Luxi belagak sombong.

Hyuga diam lalu menampilkan wajah seperti sedang berpikir "Mau ikut ketoko buku nanti malam?".

Luxi diam, menimbang-nimbang keputusannya, kalau dia tidak ikut pasti akan membosankan diapartemen, ditambah akan ada Nero si brandal playboy sok iye "Ya, jemput gue. Text me" katanya dengan senyuman lalu berdiri bersiap pergi.

Hyuga diam sejenak, lalu berdiri karna baru sadar ada yang dia lupakan "Gue nggak punya nomor lo" ucap Hyuga.

"Setengah dari populasi disekolah ini punya nomor gue" jawab Luxi tanpa membalikan tubuhnya.

TRAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang