Cklek..
Mingyu membuka pintu rumah dengan sangat hati-hati.
Hyura. Hyura masih ada di ruang tengah. Ia tengah tertidur pulas masih lengkap dengan buku-bukunya. Sepertinya, ia kelelahan.
Mingyu berjalan mendekati Hyura dengan hati-hati, tak mau adiknya itu terbangun.
Mingyu menyisihkan rambut coklat legam yang menutupi wajah cantik adiknya yang sedang tertidur itu. Ia menghela napas.
Kangen kita kayak dulu lagi, Ra.
Ia punya panggilan tersendiri untuk adiknya. Ara. Ia menyukai nama itu.
Tak tega melihat adiknya tidur dalam keadaan seperti itu, ia menggendong Hyura pelan-pelan ke kamarnya.
~•~
"Kak!"
Seorang cowok ber-bet OSIS yang baru saja keluar dari kelas menoleh.
Jeon Wonwoo
"Hyura? Ngapain?"
"Kak Mingyu udah dateng?" Wonwoo mengernyitkan dahi heran.
"Kamu adeknya, serumah. Gimana sih?" Hyura berkacak pinggang.
"Aku ga bareng dia. Kayak kakak gatau aja hubunganku sama Kak Mingyu gimana sekarang."
Yang Hyura tau, Wonwoo adalah teman dekat Mingyu saat itu. Tapi sekarang, entahlah.
Wonwoo tertawa.
"Kamu juga. Kayak gatau aja hubunganku sama Mingyu gimana sekarang. Sana, kalo mau tanyain dia, ke Bangchan cs."
Hyura dibuat diam olehnya. Bahkan sohibnya pun sudah dijauhinya.
"Bro!"
Hyura dan Wonwoo menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons
أدب الهواة"Udah, please. Pergi." "Kenapa? Kenapa aku harus pergi kalo aku emang bener-bener sayang sama kamu?" "Gue punya alasan sendiri. Lo ga perlu tau." "Aku juga punya alasan sendiri kenapa aku masih tetep ngejar kamu kayak gini. Aku punya alasan." "Aku s...