5. New

30 2 0
                                    

"Besok udah Senin. Cepet banget." Jisoo memakan es krim- nya yang sudah mulai meleleh.

Malam ini Hyura, Jisoo, dan Tzuyu memutuskan untuk pergi hangout. Bisa disebut malam perpisahan mungkin? Ah tidak. Mereka masih bisa bertemu.
Hyura tidak pindah ke luar kota, atau bahkan luar negeri. Ia hanya pindah sekolah. Masih berada dalam satu kota, Seoul.

"Then, goodbye! " Tzuyu menambahkan.

"Aah, kaliaann." Hyura merangkul kedua temannya itu.
"Makasi udah pengertin. Sayang kalian." Ia tersenyum.

"Yee, ga rela sebenernya." Tzuyu memasang mimik wajah kesal, hanya bercanda. Hyura tertawa kecil.

~•~

Pagi yang cerah. Kehidupan sekolah baru akan segera menyapa Hyura. Ia tak sabar. Walaupun sudah sedikit rindu dengan sekolah lamanya.

"Blok B ya? Saya sudah sampai dipertigaan kedua. Tunggu ya"

Hyura mematikan HP-nya. Antar jemputnya sebentar lagi datang.

"Hyura." Seseorang menepuk pundaknya pelan.

Suara orang itu, membuat Hyura yang tengah menunggu di teras rumah enggan menoleh.

Siapa lagi.

"Ga perlu antar jemput. Gue bisa nganterin."

Mengetahui adiknya itu tak mau menoleh, Mingyu pun mengubah posisi, menjadi didepannya. Berharap Hyura mau menatapnya.

"Makasih."

"Hyura, gue minta maaf. Gue bener-bener udah..."

"Aku ga mau lihat kamu lagi. Aku udah capek. Udah, biarin aku tenang." Hyura mendorong Mingyu, segera menjauh, mendekati pagar rumah yang sudah terbuka lebar.

Mobil antar jemput Hyura sudah terlihat. Ia melambaikan tangannya untuk memudahkan sopir menemukannya.

Mingyu hanya bisa diam dibelakang Hyura, memperhatikannya pasrah.

Semarah itukah Hyura padanya?

Mobil yang cukup besar itu berhenti tepat di depan Hyura. Seorang pria paruh baya turun dari mobil, lalu membukakan pintu sambil tersenyum ramah pada keduanya, Hyura dan Mingyu.

"Selamat pagi."

"Pagi juga, ahjussi." Hyura melempar senyumnya, lalu masuk ke mobil.

Pria itu sepertinya agak heran dengan kedua manusia ini. Mereka memang terlihat canggung, karena memang baru saja bertengkar.

Sebelum masuk kembali ke mobilnya, pria itu membungkuk sempurna kepada Mingyu, membuat Mingyu yang daritadi masih memperhatikan adiknya itu salah tingkah.

"Mari, ahjussi." Ia canggung. Tetapi pria itu tak mempermasalahkannya. Ia masuk ke mobilnya, dan segera pergi.

"Mm, anak baru kan?" Pria itu membuka percakapan.

"Iya, ahjussi. Kim Hyura"

"Jangan panggil ahjussi. Terlalu formal menurutku. Panggil saja Paman Han."

"Oh, oke, Paman Han." Hyura terkekeh, mengetahui bahwa Paman Han adalah orang yang ramah.

Alasan Hyura ikut antar jemput padahal ia punya sopir pribadi, tak lain dan tak bukan adalah untuk menambah teman. Selain itu, ia juga tidak suka jika harus langsung pulang ke rumah.
Paman Xi, sopir pribadinya itu juga sopir pribadi keluarganya. Otomatis, jadwal Paman Xi sangat padat. Harus mengantarnya pulang, lalu Mama, lalu pergi mengantar Bibi Yi membeli ini itu, dan lainnya.
Lagipula, antar jemput Hyura ini bukan antar jemput dari sekolah. Mungkin, bisa disebut ojek. Jadi ia bebas.

Reasons Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang