Tolong Vote untuk mengapresiasi Cerita ini!
🍃"Ahk!"
"Kkk, apakah itu sakit?"
Rintihan kesakitan terus terdengar ditelinga kedua pemuda berbeda usia itu. Sang tertua duduk sambil menggoyangkan gelas berisi Vodka, sambil sesekali menegak Vodka yang menurutnya sangat nikmat itu. Lain halnya dengan yang lebih muda, ia malah sibuk dengan kegiatannya, yaitu bermain dengan benda kesayangannya.
"Hyung? Apakah kau tidak ingin bermain bersama kami? Kenapa sedari tadi kau hanya melihatku bermain dengannya?" Pertanyaan yang lolos dari mulut yang lebih muda dengan pisau yang masih bermain main dimuka korbannya.
Dia menyunggingkan seringaiannya.
"Aku tau kau ingin bermain dengannya lebih lama Tae."
"Hehe, kau begitu tau apa yang aku inginkan Namjoon Hyung."
🦁🦁🦁
"Kookie Pulang!"
Jungkook memasuki mansion mewah itu dengan wajah cerianya. Ia masuk lebih dalam, mencoba mencari seseorang didalamnya. Matanya menyusuri setiap sudut ruangan yang akhirnya berhenti pada satu titik. Jungkook tersenyum senang ketika mendapatkan seseorang di dapur.
Jungkook segera berlari kearah orang itu dan langsung memeluknya dari belakang.
"Kenapa Hyung tidak menjawab teriakan Kookie eoh?"
Seokjin tersentak ketikan tiba tiba mendapat pelukan dari Jungkook. Setelahnya ia membalikkan tubuhnya yang kemudian mengabaikan peralatan masak yang baru saja ia gunakan. Seokjin membalas pelukan Jungkook dan mencoba memberikan kenyamanan bagi Jungkook.
"Kau pikir ini hutan eoh? Jadi bisa teriak sesukamu."
Jungkook mengerucutkan bibirnya.
"Ya habis mansion ini kayak sepi sih, makanya Kookie teriak."
Seokjin melepaskan pelukannya dari Jungkook dan kemudian mengelus singkat Kapala Jungkook sebelum kembali menjalankan aktivitasnya, yaitu memasak makan malam untuk mereka bertujuh.
"Udah sana, pergi mandi. Setelah itu pergi kekamar Yoongi, dia memanggilmu tadi."
"Eoh? Kenapa tuh Kulkas Bernafas manggil Kookie?"
"Mana Hyung tau, mungkin dia mau menghukummu? Sudah lama juga kan dua tidak menghukum Kookie sejak hari itu?" Seokjin berucap dengan nada jahilnya, namun ditanggapi dengan serius oleh Jungkook. Matanya kembali berkaca ketika mengingat hukuman yang menimpanya beberapa waktu lalu.
Seokjin yang tidak mendapatkan balasan dari Jungkookpun langsung membalikkan badannya mencoba melihat keadaan Jungkook. Betapa terkejutnya ia ketika melihat kelinci manisnya sedang menangis.
"Kookie kenapa eoh?" Tanya Seokjin sambil mencoba menenangkan Jungkook.
"Hiks, a-apakah Kookie nakal?"
"Iya, Kookie itu kelinci nakalnya kami."
"Hik, hueeee. K-kookie gak mau dihukum lagi, K-kookie gak mau jadi anak nakal lagi."
Seokjin malah semakin gelagapan ketika tangisan Jungkook semakin keras, ia tidak mengerti kenapa tiba tiba Jungkook menangis seperti itu. Ia pikir, ia tidak melakukan apapun yang membuat Jungkook nangis begini.
/Dasar gak peka_-/
"Eh, kok tambah keras sih nangisnya?"
Seokjin mencoba berbagai cara agar Jungkook menghentikan tangisnya, namun tidak ada yang berubah. Malah tangisan Jungkook terdengar lebih keras dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Brother | Bottom Kookie [NC]
Novela Juvenil⚠️ Update Setiap hari Selasa guys~⚠️ Intinya Jungkook yang selalu berada didalam kekangan 6 Iblis posesif. Siapa yang berani menyentuhnya, pastikan kalau dia memiliki 7 nyawa cadangan. "Iblis sialan!" "Siap siap dengan hukumanmu baby." "Akh!!!" "Hik...