ALDARA-6🥀

897 46 10
                                    

Haii haii!!💜
Don't Forget⭐!!!:)

WELCOME TO MY FIRST STORY
Happy Reading 💙

***
SMA Trisakti
Ara berjalan di koridor kelas X yang belum terlalu ramai. Saat sampai di depan kelas, Ara langsung memasuki kelasnya yang masih sangat sepi, hanya ada Nia yang sedang membaca novel.

"Pagi Nia" Ucap Ara.

"Pagi" Saut Nia tanpa melirik Ara, ia masih terfokus pada novelnya.

"Gue dateng kepagian kayanya" Ucap Ara sambil menduduki kursinya.

"Pada kemana sih tasnya ada humannya gak ada?" Tanya Ara.

Nia hanya menghela nafas kasar mendengar ocehan sahabatnya yang tiada henti.

"Pagi" Sapa Lea di ambang pintu. Lea menghampiri ke 2 sahabatnya
"Pada kemana?" Tanya Lea yang membuat Nia geram.

"Tadi Ara yang nanya sekarang lo, kesel gua denger pertanyaannya itu itu mulu, kalian bisa pada diem ga si?" Ucap Nia kesal.

"Ya mana gue tau kan gue baru dateng" Ucap Lea ikut kesal.

"Terus Aya kemana?" Tanya Ara lagi. Nia yang sedari tadi ingin berteriak karena pertanyaan yang membuat ia geram hanya bisa mengelus dada.

"Untung sahabat"  Ucap Nia dalam hati.

Tiba tiba ada yang memanggil mereka bertiga dari pintu.
"Ehh kumpul di lapangan, buat pemilihan Ketos baru" Titah Aya yang sedari tadi belum terlihat. Merekapun langsung bergegas keluar kelas menuju lapangan.

Mereka berbaris di lapangan untuk pemilihan ketua OSIS yang baru. Disana Al sudah berdiri di depan bersama para calon lainnya.
Awalnya Al tidak berminat untuk menjadi ketua OSIS, tapi karena kepribadian Al yang sopan dan rajin membuat ia di pilih untuk menjadi calon ketua OSIS yang akhirnya ia mau menuruti keinginan gurunya walaupun itu terpaksa.

Setelah selesai melakukan pemilihan, akhirnya akan diumumkan siapa yang terpilih menjadi ketua OSIS, dan yang terpilih adalah Al. Setelah kepsek memberi sedikit himbauan kepada seluruh murid SMA TRISAKTI untuk membawa alat makan dan minum untuk menjalankan program KURASSAKI dari pemerintah. Kepsek mempersilahkan Al untuk menaiki mimbar, kemudian Al naik ke atas mimbar untuk menyampaikan pidato singkatnya sebagai ketua OSIS yang baru.

Bel masuk berbunyi menandakan pelajaran akan segera di mulai. Semua murid pun memasuki kelasnya masing masing. Pelajaran pun dimulai sampai bel istirahat berbunyi membuat semua murid berhamburan keluar kelas untuk pergi ke kantin, namun ada juga yang lebih memilih berdiam diri di kelas sekedar membaca buku ada juga yang tidur. Ara dkk pun memutuskan untuk pergi ke kantin.

"Duh rame amat nih kantin" Ucap Lea sambil melihat sekeliling.

"Terus kita makan di mana? Gue udah laper banget nih" Ucap Aya sambil memegang perutnya karena sedari tadi cacingnya sudah mengirim SMS karena lapar><

"Yaudah beli aja makanannya, nanti kita makan di kelas" Ucap Ara memberi solusi.
Merekapun membeli makanan sesuai selera masing masing.

"Udah belum?" Tanya Nia.

"Udah yuk kita ke kelas" Jawab Ara. Mereka baru akan melangkah menuju kelas mereka namun dihadang oleh seseorang yang bertubuh tinggi dengan wajah dingin+datar andalannya, siapa lagi kalo bukan Al.

"Mau kemana?" Tanya Al.

"Mau ke kelas lah mau kemana lagi emang?" Jawab Ara.

"Lo lupa apa yang di umumin sama kepsek tadi?" Tanya Al tanpa merubah ekspresinya sama sekali. Al melihat ke arah Aya yang sedari tadi terdiam.

"Eh lo itu anggota OSIS, kasih contoh yang bener sama temen temen lo, jangan mentang²mereka temen lo, lo ngebiarin mereka melanggar peraturan" Bentak Al yang membuat Aya hanya menunduk takut.

Karena melihat sahabatnya di bentak, Ara tidak tinggal diam dia mendorong tubuh Al ke belakang yang membuat pria itu hampir kehilangan kesimbangan. Al tersentak kaget dengan keberanian adik kelasnya yang mendorong tubuhnya.

"Maksud kakak apa bentak² sahabat saya, kan bisa dibicarakan baik² gausa sampe ngebentak segala" Ucap Ara dengan nada tinggi.

"Gue ga ngebentak, gue cuma ngasi tau" Ucap Al dengan santai nya. Ara menatap tajam mata Al dengan penuh amarah.

"Seharusnya kakak malu, ngebentak adik kelas kaya gini di depan semua orang, kaya gapunya etika aja" Ucap Ara kesal. "Jadi ini ketua OSIS?" Tanya Ara remeh.
"Mentang mentang ketua osis jadi bisa seenaknya ngebentak² orang? Iya?" Tanya Ara dengan senyum sinis nya.

Perdebatan mereka di tonton gratis oleh penghuni kantin. Nia yang menyadari hal tersebut langsung menarik Ara menjauh dari Al karena takut terjadi keributan.

"Ra mending kita ke kelas yuk gak enak kita jadi bahan tontonan" Ucap Nia sambil melihat sekeliling.

"Udah Ra biarin, gua gapapa" Ucap Aya yang sedari tadi diam menundukan kepalanya.

Mendengar ucapan Aya, Ara pun meninggalkan kantin dengan amarah yang masih belum reda diikuti oleh ke 3 sahabatnya, meninggalkan Al yang terdiam di posisi nya yang sedang memikirkan sesuatu.

"Berani banget dia sama gua, malah lebih galakan dia dari pada gua" Ucap Al dalam hati.

Dilain tempat, Ara sedang berjalan menuju kelasnya sambil memikirkan kejadian tadi.

"Sombong banget tu cowok, mentang-mentang udah jadi ketos"  Ucap Ara dalam hati.

Ia terus memikirkan nya sampai tidak sadar kalau dia hampir menabrak pilar di depannya, untung saja Nia dengan sigap menarik tubuh Ara kebelakang.

"Lo mikirin apa sih sampe gak liat tuh pilar di depan lo" Ucap Nia.

Ara hanya menaggapinya dengan cengengesan.

Bel masuk pun berbunyi menandakan istirahat selesai semua murid langsung memasuki kelas untuk melanjutkan KBM hingga waktu pulang.

Bel pulang pun berbunyi semua murid SMA TRISAKTI berbondong-bondong keluar kelas untuk pulang ke rumahnya masing masing, namun ada juga yang mengikuti ekskul.

Ara menunggu abangnya yang sudah berjanji akan menjemputnya, tapi sampai sekarang belum datang juga. Pandangan Ara terfokus pada parkiran sekolah, seorang pria yang hendak naik ke motor sportnya pria itu adalah Al, merasa dirinya sedang di perhatikan, Al melirik ke arah Ara yang sedang menatap dirinya. Ara yang menyadari hal tersebut, langsung mengalihkan pandangannya dan berpura pura melihat sekeliling.

Ara sebenarnya punya perasaan kepada Al. Namun di sebagian hatinya menolak untuk menyukai Al entah kenapa bisa seperti itu.

Tinnn...

Bunyi klakson mobil yang membuat Ara tersentak kaget. Ara langsung menatap tajam ke arah pengemudi mobil tersebut.

"Gue kaget tau" Ucap Ara kesal sambil meninju lengan abangnya yang membuat ia kaget. Arkan hanya terkekeh pelan sambil mengacak-acak rambut Ara.

"Iya iya maaf, lagian lo nya ngelamun terus mikirin apa sih, mikirin pacar? Hmm?" Tanya Arkan penasaran.

"Apasi nggak" Saut Ara kesal.

"Udahlah ayo pulang" Ajak Arkan sambil terkekeh geli melihat tingkah Ara.

Ara masuk ke mobil dan Arkan langsung menjalankan mobilnya meninggalkan sekolah.

_________________________________________

Hallo:)❤️
Jangan lupa⭐!!
Maaf ya jarang update:(

ALDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang