ALDARA-10💕

811 40 12
                                    

Hai hai!!!🖤

WELCOME TO MY FIRST STORY
Happy Reading!!💙

***

Hari ini Ara datang ke sekolah terlalu pagi, sekolah nya masih sepi. Hanya ada beberapa murid saja yang baru datang. Ara datang lebih awal karena ia berniat untuk menemui Al, pria dingin yang berhasil menarik perhatiannya. Dengan membawa bekal berisi roti yang sudah ia siapkan tadi Ara berjalan santai di koridor kelas menuju kelas Al sambil bersenandung.

Al yang sedang berjalan di koridor kelas terkejut saat ada yang memanggilnya.

"Kak Al!!"

Seketika langkah Al terhenti, merasa namanya di panggil Al pun melihat siapa yang memanggilnya. Dan ternyata itu Ara. Ara pun langsung menghampiri Al dengan membawa sekotak bekal.

"Hm?" Ucap Al dingin. Ara langsung menyodorkan sekotak bekal kepada Al.

"Ini buat kakak sebagai tanda terima kasih karena kemarin udah bantu gua" Ucap Ara sambil tersenyum manis.

"Gak perlu" Tolak Al dingin lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas. Ara pun langsung mengikuti Al.

Merasa ada yang mengikuti, Al berbalik yang membuat gadis itu menabrak dirinya. Ara tersentak kaget hingga mundur beberapa langkah.

"Lo ngapain ngikutin gua? Kelas lo bukan disini!" Tukas Al dengan nada dinginnya.

"Gua cuma mau ngasih ini. Gua sengaja dateng pagi cuma buat ngasih ini buat lo!!" Ucap Ara ragu sambil menyodorkan sekotak bekal berisi roti.

"Lo ga denger tadi gua bilang apa? Gua udah bilang gak usah ya gak usah. Ngerti ga si? kalo orang gamau ya jangan di paksa" Bentak Al. Untung saja koridor kelas XI masih sepi, jadi mereka tidak menjadi bahan tontonan.

Ara hanya menunduk, menahan air matanya yang kapan saja bisa jatuh.

Al langsung melangkah pergi meninggalkan Ara yang terdiam di tempat. Ardi, teman sekelas sekaligus sohib Al yang sedari tadi menyaksikan kejadian itu langsung menghampiri Ara yang sedang terdiam menahan tangis. Ara hanya melirik sedikit ke arah Ardi yang berdiri di sampingnya.

"Lo sabar aja, Al sifatnya emang kayak gitu. Dia kayak bunglon, kadang baik, kadang juga dingin" Ujar Ardi memberi tau. Ara hanya mengangguk mengerti dengan apa yang di katakan Ardi tentang Al. Ara langsung menyodorkan sekotak bekal berisi roti kepada Ardi. "Nih tolong kasi ke kak Al, kalo masih gamau buat lo aja" Ucap Ara dan langsung melangkah pergi ke kelasnya karena sudah banyak murid yang datang.

Ara berjalan dengan wajah sendu, bentakan Al terus saja terbayang di pikirannya. Ia tidak menyangka Al akan membentaknya.

😈😈

Al memejamkan matanya dengan earphone yang terpasang di telinganya. Ia merasa bersalah karena telah membentak Ara.

Matanya terbuka saat melihat sebuah kotak makan di letakan di mejanya. Ia melihat ke arah Ardi dengan tatapan penuh tanya.

"Jangan suka nyakitin perasaan cewek Al, apalagi kalo niatnya baik. Lo bakal nyesel" Tukas Ardi sambil menatap Al dingin dan langsung pergi ke kursinya yang berada di depan meja Al.

Al terus menatap ke arah kotak makanan yang berisi roti itu. Tanpa pikir panjang ia menaruh kotak itu di kolong mejanya. Ia mengingat orangtuanya yang selalu mengajarkannya untuk tidak menolak pemberian orang lain apalagi niatnya baik.

Skip istirahat
Entah kenapa Al tidak ingin pergi ke kantin bersama teman-teman nya. Ia lebih memilih berdiam diri di kelas dengan menelungkup kan kepalanya di atas meja.

ALDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang