01. [ Beginning ]

23 6 3
                                    

"Aku tahu kau tidak menginginkan pernikahan ini. Jadi ku rasa tidak ada yang perlu ku beritahu lagi apa yang seharusnya tidak ada di antara kita."Pria itu,Leon,mulai membuka suara nya setelah sekitar sepuluh menit mereka hanya diam dan larut dalam pikiran masing-masing.

Aku hanya diam.

Malas menanggapi,lebih tepat nya.

"Kenapa kau diam?kau tidak setuju?."tanya Leon yang melihat tidak ada respon dari lawan bicara nya.

"Lanjutkan saja. Setelah ini akan ku beritahu hal apa saja yang harus kita setujui."jawab Yera dengan tatapan datarnya.

"Baiklah. Kalau begitu biar ku beritahu alasan ku mau menikahi mu,aku menikahi mu hanya karena untuk menghindari perjodohan gila yang di lakukan oleh orang tua ku. Jadi ku harap perasaan sejenis cinta atau apapun tidak ada di antara kita."Leon kembali melanjutkan ucapan nya.

Yera hanya diam, menyimak nya meskipun sebenarnya ia sangat malas.

"Urusan ku adalah urusan ku.
Urusan mu adalah urusan mu. Tidak ada yang boleh mencampuri urusan pribadi,kecuali sangat mendesak. Dan aku tidak ingin membuat sebuah kontrak yang sangat menyusahkan bagi ku. Jadi ku harap kau bisa mengingat nya dengan baik. Tenang saja,untuk segala tanggung jawab ku sebagai seorang suami akan tetap ku jalan kan.
Kecuali untuk kebutuhan fisik,aku tidak akan menjalankan nya."sambung Leon panjang lebar.

Mungkin sebagian wanita akan merasa kecewa jika mereka tidak merasakan malam pertama saat pernikahan mereka. Namun bagi Yera ini adalah sebuah hal terindah bagi nya. Jika begitu,berarti ia tidak perlu menyerahkan kesucian nya kepada lelaki brengsek di depan nya ini.

"Sudah selesai?."tanya Yera yang mulai bosan.

"Katakan,apa yang kau mau?."ucap Leon yang malah melemparkan umpan balik.

"Aku ingin kau tidak melarang ku untuk melakukan apa pun."jawab Yera cepat.

"Hanya itu?."

"Ya,hanya itu."

"Aku akan menyetujui nya. Asalkan kau tidak melakukan hal yang mampu membuat nama baik ku jelek."ujar Leon sambil menghisap benda berasap di mulut nya.

"Sudahkan?aku mau tidur."ucap Yera yang tanpa menunggu jawaban Leon langsung melesat pergi begitu saja.

"Yera Quella,mari kita lihat,seberapa sanggup kah diri mu menjadi seorang istri dari seorang Leon Raclieef."

°°°°°

Salju yang dingin kembali turun di pagi hari,turun di pagi pertama nya sebagai seorang istri dari  Leon Raclieef.

Mungkin salju-salju itu terus turun seakan berkata ' selamat datang di pagi terburuk mu '

Yah dia menyetujui nya.
Pagi ini adalah pagi terburuknya.

Yera tahu,semalam setelah berbicara dengan nya,Leon memanggil seorang wanita ' penghibur ',entah itu dia sewa ataupun itu memang pacarnya.

Terserahlah, Yera tidak peduli dengan itu semua.

Meskipun semalam ia nyaris tidak bisa tidur karena ' suara-suara ' yang menjengkelkan di telinga nya terus terdengar seperti radio yang memang sengaja di dengungkan di segala penjuru ruangan.

Mungkin saja Leon berusaha membuat diri nya tersiksa.

Tapi siapa peduli?

Yera mengambil mantel yang tergeletak begitu saja di atas tempat tidur nya.

Ia ingin keluar

Sangat

Tapi kemana?

Ah,mungkin ia akan suka jika mengunjungi tempat-tempat yang sepi.
Sepeti danau mungkin?

My BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang