05. [ Save ]

20 4 0
                                    

Yera terbangun dari pingsan nya.
Ia mengedipkan mata nya beberapa kali
hingga Yera bisa melihat dengan jelas lingkungan sekitarnya.

Yera ingat,saat ia sedang duduk di Danau tadi pagi, ada seseorang yang membengkapnya dari belakang.

Jadi sekarang ia di culik?

Tenang Yera

Tidak boleh panik

Jika panik maka otak mu tidak akan berjalan lancar

Yera berusaha mengatur nafas nya.
Jujur,ia sangat takut. Dan entah kenapa bayangan tentang Leon sepintas lewat di pikiran nya.

Pria itu?akan menyematkan nya?

Hah,mana mungkin pria sialan itu akan menyelamatkan nya.

Paling tidak ketika sang penculik memberitahukan kepada nya bahwa istri nya sudah mereka culik,mungkin pria itu akan menyerahkan nya saja kepada penculik itu.

Mana mungkin Pria brengsek itu mau repot-repot menyelamatkan nya. Ia pasti lebih memilih untuk bercinta dengan Sylvia di kamar nya daripada datang ke sini untuk sekedar menyelamatkan nya.

Baiklah mari kita lihat keadaan Yera saat ini.

Gadis itu masih memakai baju yang sama dengan yang ia kenakan. Kedua tangan nya di ikat terpisah. Tetapi tidak dengan kaki nya. Jadi mereka seolah-olah seperti sedang mengantung nya.

Yera merasa sedikit pegal dengan tangan nya yang terus di ikat secara terpisah ini. Ia seperti merasakan tubuhnya tertarik begitu saja.

Suara langkah kaki yang semakin mendekat membuat Yera mulai waspada.

Ia sangat takut

Sungguh!

Tapi mau bagaimana lagi?

Sekarang yang bisa menyelamatkan diri nya hanya diri nya sendiri.

"Sudah bangun gadis cantik?."seorang pria remaja dengan surai berwarna kuning keemasan tampak menyeludupkan kepala nya di antara pintu yang masih belum terbuka sepenuhnya.

Yera hanya diam. Tak ingin membalas.

Lelaki itu pun langsung masuk ke dalam ruangan nya beserta lima orang teman nya yang lain.

Pria berambut kuning itu berjalan mendekati Yera dan menyentuh dagu nya dengan paksa. Membuat Yera mau tidak mau harus menatap wajah menjijikkan nya itu.

"Istri nya tuan Ksatria memang cantik ya."komentar nya sambil tersenyum.

"Apa mau mu?."tanya Yera dingin.

"Woah kau sangat tidak bersahabat tampak nya. Baiklah tidak apa-apa,lagi pula kau akan segera kami lahap bersama-sama."jawab Pria itu yang di susul gelak tawa mereka.

Yera berkeringat dingin saat mendengar bahwa mereka akan melahap nya bersama. Ia memang tidak ingin menyerahkan kesuciannya kepada pria sialan itu,tetapi bukan berarti ia mau dinodai dengan pria-pria jelek di hadapannya.

"Baiklah, sepertinya kau harus merelakan diri mu kepada kami ya Nona."sahut Pria itu dan pelan-pelan langsung merendahkan wajah nya.

Yera berusaha mengelak tetapi apalah daya nya yang sedang terikat ini.

Tidak ada usaha yang bisa ia lakukan selain..

Eh, tunggu

Bukankah kaki nya tidak terikat??

Dengan cepat Yera langsung mengangkat kaki nya dan menyepak
' pusaka ' pria itu.

Alhasil?

Pria yang berniat untuk mencium nya itu kini berguling-guling di hadapannya sambil memegangi pusaka nya.

My BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang