11. END [ Goodbye ]

20 3 1
                                    

Sinar matahari yang menerobos masuk,
disertai dengan kicauan burung yang terus terdengar,membuat Yera membuka mata nya perlahan. Ia bangkit dari posisi tidurnya,dan sedikit meregangkan otot-otot tubuhnya. Yera menatap sosok pria yang sedang tertidur pulas dengan mata yang masih terpejam rapat.

"Selamat ulang tahun,istri ku tersayang".

Ucapan Leon semalam kembali terngiang di kepalanya. Membuat pipi nya seketika memerah hebat. Leon sangat tahu bagaimana cara membuat dirinya salah tingkah.

Yera tersenyum lembut, lalu sedikit merendahkan tubuhnya dan memberi kecupan ringan di dahi Leon,dan langsung beranjak untuk turun dari ranjang hangatnya.

Sedangkan Leon yang merasa ada sedikit pergerakan di sekitarnya,di tambah lagi sesuatu yang basah menyentuh dahi lebatnya,membuat Leon membuka matanya perlahan. Pandangan menangkap siluet tubuh seorang perempuan yang hanya memakai baju tipisnya. Leon tersenyum senang,ia tak pernah membayangkan kehidupannya bersama Yera akan menjadi sebahagia ini. Ia memang tidak pernah salah dalam meletakkan hatinya kepada seorang YERA.

Leon meregangkan otot-otot kekarnya. Lalu perlahan ia mendekati punggung wanita yang sedang menikmati udara pagi di balkon. Leon memeluk punggung Yera dari belakang, meninggalkan kepalanya di antara perpotongan leher dan bahu wanitanya. Menghirup sedalam mungkin aroma khas yang selalu mampu membangkitkan hasratnya.

Yera yang merasa ada seseorang yang memeluknya dari belakang,sontak menolehkan kepalanya. Dan pada detik itu pula Yera tersenyum,pandangannya menatap lekat sosok Leon yang sekarang sedang menghirup aroma tubuhnya. Yera merasakan Leon semakin mengeratkan pelukannya,
menarik tubuhnya untuk semakin dekat dengan tubuh pria itu. Membuat Yera bisa merasakan dengan jelas otot-otot kekar Leon yang bersentuhan dengan lengan mungilnya. Yera baru menyadari bahwa Leon hanya memakai celana panjang tanpa atasan.

"Pagi"ucap Yera yang merasa sedikit geli karena Leon terus meniup lehernya.

"Pagi istri ku sayang~"balas Leon yang tersenyum lebar.

"Tidur mu nyenyak?"lanjut nya lagi.

Yera sedikit terkekeh mendengarnya,"Bagaimana aku bisa tidur dengan nyenyak,jika kau terus mengajak ku bermain hm?"jawabnya.

"Maaf,aku sama sekali tidak bisa mengendalikan diriku semalam"ujar Leon jujur.

Yera menggeleng pelan,"Tidak apa-apa,aku mengerti."

Leon menatap intens mata Yera. Ia benar-benar mengangumi ciptaan tuhan di depannya. Pandangannya pun menangkap benda kenyal milik istrinya tersebut,Leon sontak mengusap nya sekilas. Lalu tanpa aba-aba,ia langsung menyerang bibir Yera dengan bibirnya. Hanya ciuman ringan,tidak ada paksaan.

Yera yang awalnya sedikit terkejut,
langsung menyadarkan dirinya. Ia berbalik menghadap Leon ketika pria itu memutar balik tubuhnya. Yera mengalungkan tangannya di antara leher Leon. Ia mulai membuka mulutnya dan membalas ciuman hangat Leon,membalas setiap kecapan yang penuh kelembutan dan kasih sayang.

Leon melepaskan ciumannya dan menatap Yera sendu,"Aku mencintaimu,sungguh."

"Aku tahu. Dan aku lebih mencintaimu dari apapun."balas Yera.

Leon masih memeluk pinggang mungil milik Yera, lalu ia ingat mengenai
' acara ' yang sudah ia persiapkan untuk Yera.

"Bersiaplah,siang nanti aku ingin membawa mu ke suatu tempat."tutur Leon yang masih menatap Yera lekat.

"Kemana?"tanya Yera penasaran.

"Rahasia."jawab Leon yang kemudian meninggalkan kecupan manis di dahi wanitanya.

"Aku harap kebersamaan selalu menyertai kita,Yera."

°°°°°

Suasana gaduh riuh tampak memenuhi lingkungan istana. Pasalnya setelah permintaan sang Ksatria kemarin,Raja dan Ratu langsung memerintahkan seluruh pelayan dan penjaga istana untuk mendekorasi acara ulang tahun Yera.

My BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang