how's ur quarantine day guys?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Jeff, gak jadi ke club deh nanti malem.”
“Why suddenly?” ucap Jeffrey sembari membaringkan diri di samping Athreya.
“Aku takut Corona.”
“Bagus, baru baca berita apa gimana?”
Jeffrey memutar arah menghadap Athreya.
“Hm. kamu kok gak kerja?”
“Kerja, tapi disini.” ucap Jeffrey lembut sembari mengusakan wajahnya di dada Athreya.
“Oh? Kantor kosong dong?”
Jeffrey mengangguk pelan, memeluk Athreya erat.
“Kenapa Jeff?” ucap Athreya sambil menegakan tubuh Jeffrey.
“Nggak, cuma aku lagi mikirin kantor aja gimana ke depannya.”
“Lho, emang ada masalah apa?” Athreya mengusap lembut rambut Jeffrey.
“Banyak, kalau aku sebutin juga kamu bakal capek dengernya.” ucap Jeffrey lalu menghela nafasnya kasar.
“Jeffrey, kita hidup itu ada siklusnya. Kadang naik, kadang turun dan kita gak bakal tau kapan siklus itu terjadi.
Apapun yang terjadi, kamu harus tetep jalaninnya dengan ikhlas ya, setiap ujian hidup pasti ada manfaatnya kok.” ucap Athreya lalu memeluk Jeffrey.
Jeffrey mengangguk paham, “Athreya, jangan tinggalin aku ya?”
“Kalo kamu gak macem-macem ya gak bakal aku ninggalin kamu lah, Jeff.” Athrey mendelik kesal.
“Aaa pacarnya aku gemes banget, aku selalu berdoa supaya kita bisa kayak gini terus sampe tua!” ucap Jeffrey dengan semangat.
“Jeff dangdut banget sih kamu! jangan main sama temen kamu yang bengal itu ih kesel!” tukas Athreya sembari memutar bola matanya malas.
“Siapa Bub, temen aku bengal semua...”
“Oh iya, Anak Tongkrongan Senoparty mah gaada yang waras.”
“Aku juga dong?“
“Ya apalagi kamu! Ketua dari segala Tongkrongan daerah sana!”
“Salah lagi gitu aku?”
“Gak ada yang salah ganteng, aku cuma memperjelas fakta yang ada aja.”
Jeffrey menghela nafas dan memutar bola matanya malas.
“Tapi kan aku udah tobat, Yang.”
“Tobat apa nya ya?”
“Udah gak pernah godain siapapun, gak pernah minum, gak pernah ngerokok, main motor ugal-ugalan.” jelas Jeffrey sambil menatap Athreya lekat.
“Hah? Oh, maksud kamu tobat di depan aku? kalo itu sih iya.”
“Apa sih, Yang. Aku gak ngerti.”
“Aku tau ya kamu masih ngerokok, minum, main motor, godain tante, di belakang aku Jeff.”
Jeffrey langsung menegakkan tubuhnya dan berdiri.
“Demi Tuhan, aku gak pernah godain tante-tante, Yang!” ucapnya sambil menaikan kedua tangannya ke atas.
“Tapi yang lain, sering kan?”
“iya! tapi jarang banget, kan sibuk di kantor.”
“Ya udah gapapa, jangan terlalu sering.”
“Kok aku kayaknya berkorban banyak ya pas jaman dulu.” ucap Jeffrey.
“Hah? Maksud kamu?”
“Iya, nih buktinya aku bisa dapetin hati kamu, mungkin jaman dulu aku pernah nyelamatin anak dewa kali ya.“ ucap Jeffrey sambil menatap kearah atap.
“Ih apa-apaan sih kamu Jeffrey!”
Jeffrey pun terbahak dan mengecup Athreya cepat, sebelum ia melangkahkan kaki ke luar kamar.
Athreya merasakan pipinya memanas, dan merah seperti tomat!
“fuck you Jeff!”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
stay safe!
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜱᴇʟᴇʙɢʀᴀᴍ • End ❇
Teen Fiction[ Jaehyun ๑ Taeyong ] [ ë ] clubs addict vs social media addict. "Jeff, please?" "No." "Please, i beg you." "Huh, okay."
