Ia menatap jalan raya di depannya dengan tatapan sendunya, ah rindu sekali.
“Luke, gue balik ke kantor duluan.”
“Okey... take your time, bro.”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeffrey menatap tajam sekretarisnya, “How did that could happen?!”
“I'm so sorry Mr. Jeffrey. I didn’t know this could happen, even the financial division was very tight with security there.” ujar sang sekretaris dengan wajah muramnya.
Jeffrey menghela nafas kasar, “Leave now!”
Tubuh sang sekretaris bergetar, dan berjalan tergopoh, keluar dari ruangan Jeffrey.
Ini sudah masuk hari ke sembilan sejak keberangkatannya. Jeffrey pikir hanya masalah persaingan saham saja yang harus ia selesaikan.
Ternyata oh ternyata, pegawai bodohnya itu menggelapkan dana seperempat saham perusahaan. Ia ingin menyerah, ia sudah sangat rindu dengan kekasih mungilnya!
Jeffrey men-dial nomor seseorang dengan ragu, “Halo,”