Part 6🌻

24 10 8
                                    

" lo gapapa " ucap arzhou dengan mengulurkan tangannya pada azel

Azel mendongakkan kepalanya tatapan mereka bertemu arzhou tertegun melihat betapa cantiknya perempuan yang dia tolong ada perasaan aneh yang menjalar dihatinya

Azel hanya menggelengkan kepala sebagai jawabannya

" siku lo luka, ikut gue" serkah arzhou yang membantu azel berdiri dan membawanya keruang uks

Banyak pasang mata yang melihat perilaku arzhou terhadap azel karena jarang sekali atau tak pernah sekalipun arzhou peduli terhadap seseorang tapi berbeda dengan sosok murid baru yang baru dia lihat

Sepanjang jalan azel hanya menundukan kepalanya karena situasi seperti ini yang tidak disukainya dimana dia menjadi masalah utama dari kehebohan tadi

Mereka telah sampai di ruang uks dengan cepat arzhou mencari kotak p3k

"sini " ucap arzhou pada azel sambil mengulurkan tangannya dan di tangan sebelah kiri arzhou sudah memegang kotak p3k

Dengan bingung apa yang diucap arzhou azel hanya menaikan sebelah alisnya

"ckkkk..  Tangan lo, darah" jawab arzhou lalu menarik tangan azel dan mengobatinya

Suara detik detik jam mendominasi keheningan di dalam ruangan tak ada yang saling berbicara arzhou sibuk dengan mengobati tangan azel sedangkan azel sibuk menyerna apa yang terjadi terhadapnya

"udah sana lo balik ke kelas" ucap arzhou meminta azel kembali kekelas tanpa melihat azel, dia sibuk membereskan kotak p3k dan mengembalikannya ketempat semula

Arzhou heran kenapa gadis itu tak beranjak dari kursinya dan tak menjawab ucapannya

" kenapa ? " tanya arzhou pada murid tersebut

"emm... Makasih kak" jawab azel dengan suara yang sangat lirih

"gue kirain lo bisu, iya sama sama " sahut arzhou dengan santai

"saya kekelas dulu kak" setelah itu azel beranjak dari tempat dan ingin menuju kelas agar cepat bertemu dengan sahabatnya

"eh..  nama lo siapa? " ucap arzhou dengan lantang melihat azel belum sepenuhnya kelar dari dalam uks

"azel" ucapnya sambil menoleh ke belakang. Untuk kedua kalinya mata mereka berdua bertemu dengan buru buru azel memutuskan kontak mata dan melanjutkan langkahnya keluar uks untuk menuju kelasnya

"lucu" gumam arzhou dengan bibir sedikit terangkat

                     ------------

Dilain tempat arga dan rega masih berada di depan kelasnya bersama sahabat azel

"makasih ya kak udah nolongin saya dari kak aruna" ucap tasya pada kedua kakak kelasnya yang sudah menolongnya dari kakak kelas yang tak tau sikap sopan santun

"iya santai aja kali, lo murid kelas X ya? gue Arga ? Tanya arga dengan mengulurkan tanganya pada tasya

"iya kak, nama saya tasya" jawab tasya menerima uluran tangan

"gaya lo nyet, kalo udah liat yang bening dikit langsung kagak bisa direm tu tangan" desis rega dengan jengkelnya terhadap sahabatnya yang tadi mengatainya playboy bahkan dirinya sendiri juga sama dengannya

" oh iya gue Rega, lo bisa panggil gue kak rega atau sayang" dengan mengedipkan sebelah matanya pda tasya

"lebih parahan lo oncom" sahut arga yang tak mau kalah karena dirinya disamakan dengan rega

Tasya terkekeh melihat kakak kelasnya berdebat "saya tasya, saya duluan kekelas ya kak siapa tau temen saya yang tadi udah ada dikelas" pamit tasya

"oh iya bentar lagi juga bel, perlu gue anter siapa tau nanti di jalan ada apa apa gitu" serkah rega menawari tasya sambil terkekeh kecil

"nggak perlu kak, saya permisi kak" jawab tasya sambil berjalan meinggalkan mereka berua

"eh arzhou mana nih, lama bener tapi tumben banget ya si zo mau nolongin cewek biasanya mah dia bodo amat" fikir rega yang heran dengan sikap arzhou pada adik kelasnya

"ya biarin lah biar arzhou juga lupa sama dia" sahut arga menimpali ucapan sahabatnya

Dia, sahabat arzhou yang pergi begitu saja tanpa pamit pada arzhou, arzhou menyimpan rapat rasa sukanya pada sabahatnya itu karena dia tak mau persahabatan diantara dirinya dan sahabatnya hancur karena perasaan milik arzhou

Saat itu juga perasaan arzhou begitu hancur dia begitu rapuh saat mengetahui sahabatnya pergi meninggalakannya tanpa pamit terlebih dahulu padanya dia begitu kecewa padanya, setelah saat itu dirinya mulai menutup hatinya untuk seorang perempuan

                    1 April 2020

Jangan lupa vote and coment guys 💙

AZELLIA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang