Part 4 🌻

31 9 5
                                    

Kejadian diruang makan tadi masih terngiang difikiran azel. Dimana aruna yang tak mau mengakuinya sebagai adiknya. Azel terus menatap langit langit kamarnya dengan air mata mengalir disudut kedua matanya.

Ia merasa lelah dengan hidupnya, ia merasa dipermainnkan dengan takdir. Hatinya hancur tak Ada yang mampu memahaminya, azel butuh seorang yang mau tuk mendengar keluh kesalnya, Yang mampu mendekapnya disaat ia butuh kedamaian. Azel mulai memejamkan matanya meskipun air matanya tak mau berhenti mengalir.

"Maafin el ma" ujarnya disela tangisannya

                       ~AZELLIA~

Pagi hari azel sudah berada didalam kelasnya.
Tak ada yang mau menyapa azel dan mengajak bicara karena azel pun jarang berkomunikasi dengan teman temannya. Ia menenggelamkan kepalanya dilipatan tangannya tak berselang sahabatnya datang.

"Pagi azelku" ucap tasya dengan suara cemprengnya

Kemudian azel mengangkat kepalanya untuk melihat sahabatnya itu "pagi" balasnya dengan acuh

"Mata Lo kenapa sembab gitu zel, Lo habis nangis ya? "

"Gue gakpapa sya, gue semalem cuman liat film Yang sedih banget"

"Lo nggak bisa bohongi gue zel, kita temenan itu bukam cuman 1 atau 2 tahun kita udah lebih dari itu, jadi gue tau mata Lo sembab cuman gara gara gituan" pekik tasya dengan suaranya yang nyaring

"Beneran sya semalem gue liat film Yang sedih banget jadinya ya kayak gini " bohong azel pada tasya

"Yaudah kalo Lo masih nggak mau cerita gue bisa apa, tapi kalok Lo siap but cerita gue siap kok buat dengerin Lo" ujar tasya lembut pada azel

"Hmm" lirihnya

Dreeeet! Dreeeet!
Suara handphone milik azel berbunyi dan ternyata itu pesan dari ayahnya

Ayahku ❤

Zel nanti kamu bilangin sama kak una, nanti kita makan malem diluar, oh iya nanti ayah nggak bisa pulang jadi kita langsung ketemu disana ya dan juga nanti el dijemput sama mang ujang ya see you anak ayah❤

                                 Iya yah nanti el bilang sama kak una
see you ayah ❤

Setelah membalas pesan dari ayahnya, suara bel masuk berbunyi kemudian ia menaruh hpnya kedalam tasnya.

Setelah berapa jam azel berkutat dengan bukunya.  Suara bel istirahat terdengar mereka semua merasa lega karena yang dinanti nanti telah tiba.  (Kebiasaan author ni yang selalu nungguin bel istirahat 😅😅)

"Sya ikut gue yuk ke kelas kakak gue" ujar azel pada tasya

"Ya udah yuk zel, oh iya nanti kita makan dikantin aja ya gue sekarang nggak bawa bekal, bibi gue pulang kampung"ucap tasya tekikik

"Iya sya gakpapa"

Azel dan tasya keluar kelas untuk menemui kakaknya. Ia menuju kelas XII IPA 3, disana banyak senior yang melihat dia dengan tatapan yang tidak suka. Ia melihat tasya yang dilihat dengan tatapan seperti itu malah membalas dengan tatapan Yang tidak suka juga. Jangan herankan tasya kenapa seperti itu azel juga bingung kenapa sahabatnya tak pernah takut meskipun dengan seniornya.

Azel melihat kakaknya yang akan keluar kelas, dengan buru buru azel menahan lengan kakaknya itu

"Kak una tunggu" aruna melihat siapa Yang memegang lengannya itu

"Lepasin tangan Lo dari tangan gue! " gertak aruna pada azel

"Kak azel cuman ngasih tau kalo nanti malem ayah ngajak kita buat makan malem diluar kak"lirih azel sambil melepaskan tanggannya dari kakaknya

"Gue nggak mau bilangin sama ayah" ucap aruna lalu meninggalkan azel dan tasya

Selangkah aruna maju tangannya sudah ditarik lagi oleh azel "Tapi ayah tadi bilang kalo ayah nungguin kita disana"

"Gue bilang gak mau ya nggak mau! " bentak aruna pada azel, azel takut jika kakaknya sudah membentak. Dengan keras aruna mendorong azel hingga terjatuh ke lantai

BRAKK!!

"AZEL" bersamaan dengan jatuhnya azel tasya menjerit keras melihat sahabatnya didorong oleh kakaknya sendiri

Tasya lalu menahan tangan aruna yang mau meninggalkannya dengan azel "Lo kalau nggak mau ya bilangnya biasa aja dong! jangan sambil dorong dorong bisa nggak sih!" emosi tasya sudah tak bisa ia pendam

"kalo ngomong sama kakak kelas bisa dijaga nggak mulut Lo itu ! nggak pernah diajarin ya sama orang tua Lo!" sahut jesicca dengan nada yang tak kalah tinggi dari tasya

"Gue kayak gini juga kelakuan temen kalian yang nggak bisa gue terima, gue tau gue disini sebagai adik kelas, apa kalian mencerminkan sikap sebagai senior dengan cara kayak gini! "


                        23 januari 2020

Coment and vote guysss 💚



AZELLIA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang