Part 8 🌻

24 9 4
                                    

Azel dan Tasya sudah berada di dalam kelas mereka duduk menghadap guru yang sedang menjelaskan didepan kelas

"sssstt zel tangan lo gimana udah baikan" bisik tasya dengan suara lirih agar tak terdengar oleh gurunya maupun teman temannya yang lain

"udah sya" sahut azel dengan pandangan yang masih melihat gurunya menjelaskan

"syukur deh kalo gitu gue heran deh kenapa sih kakak lo gk berubah berubah dari dulu jahatin lo mulu" tegas tasya yang keheranan dengan sikap aruna

"udah biarin aja deh sya mending sekarang lo diem dengerin tu guru nerangin" ucap azel yang membuat tasya sewot kepadanya

"yaelah guekan khawatir sama lo zel, eh btw kakak kelas yang nolongin lo ganteng banget zel sumpah" pekik girang tasya yang memecahkan suara hening dalam kelasnya

Sontak semua temannya menoleh padanya serta bu lusipun berhenti menjelaskan materi yang disampaikan

"ekhmm.. Ada apa tasya ?" tanya bu lusi pada tasya

"eh enggak buk" jawab tasya dengan perasaan canggung

"yaudah jangan berisik lagi, saya akan jelaskan lagi" lanjutnya dan mengambil buku materi untuk menjelaskannya lagi

"lo sih gue bilang diem ya diem sya" sahut azel yang jengkel kepada teman sebangkunya itu "iya maaf"

Keadaan kembali hening lagi murid murid menyimak apa yang bu lusi terangkan tak terasa bel sekolah berbunyi bertanda waktu belajar selesai dan waktunya untuk semua murid SMA merah putih pulang.

----------

Azel telah sampai di tempat yang telah ditunjukan oleh ayahnya tadi. Azel masuk direstoran itu dan mengedarkan pandangannya, dirinya menemukan apa yang sedang dicarinya aruna telah tiba duluan disana azel terus berjalan untuk menemui ayahnya dan saudara kandungnya

Azel tersenyum hambar jika teringat kejadian di sekolahnya tadi, dia berfikir kapan masalahnya berakhir dia lelah dengan masalahnya yang dari belasan tahun belum berakhir.

"Ayah" ucap azel yang telah tiba didepan ayahnya

"ya ampun azel tangannya kenapa nak? " panik angga yang melihat tangan putri bungsunya diperban

"emmm tadi azel jatuh kok yah"lirih azel yang menjawab pertanyaan ayahnya sambil melirik aruna takut

"yaudah sini duduk ayah udah mesenin makanan buat azel" ucap angga dan menarik kursi sebelahnya u tuk azel duduk

Azel menganggukan kepalanya untuk menyahuti ayahnya

Mereka memakan makananya dalam diam hanya suara bising pelayan dan orang orang yang berlalu lalang untuk mengantar atau memesan makanan mereka.

Dalam makan siang hari ini tak banyak yang mereka bicarakan angga hanya ingin tau kegiatan apa yang dilakukan kedua anaknya di sekolahan hari ini

Tak terasa hari semakin sore keluarga kecil itupun bergegas menuju kediaman mereka

"yah azel mau ke toilet dulu, ayah sama kak aruna duluan aja kemobil" pamit azel yang akan pergi ketoilet

"kalo gitu ayah duluan ya el ayah tunggu di mobil" ucap angga berdiri dan berjalan keluar dari restoran

Aruna masih setia mengekori ayahnya tiba tiba dia memiliki niat jahat pada sang adik

"yah emm aruna kedalam dulu ya ada yang ketinggalan" alasan aruna

"iya kak, ayah tunggu dalam mobil juga ya"

"iya yah, yaudah aruna ke dalam dulu"

Aruna buru buru kedalam untuk menemui azel dia sangat tak suka pada azel karena kejadian tadi

Setelah sampai didepan pintu toilet aruna bertemu azel dan menariknya kedalam lagi

"ikut gue!! "

"lo tau nggak gara gara lo arzhou jadi benci gue tau nggak!!, lo itu emang ya lo kenapa sih jadi benalu dihidup gue lo mau buat orang yang gue sayang hilang untuk kedua kalinya iya hah!!" bentak aruna tajam pada azel

"jawab gue !! kenapa lo malah nangis dasar cengeng, lo tuli apa lo bisu sih!! " ucapnya lagi dengan mendorong kasar azel kelantai

"enggak kak hiks aku nggak akan buat kesalahan yang kedua kalinya hiks" sahut azel dengan susah payah karena kedua pipinya ditekan oleh tangan aruna

"inget ya kalo lo berani deketin arzhou gue pastiin lo makin menderita, ingat itu!! Oh iya lo pulang sendiri nggak usah bareng gue sama ayah gue ga mau satu mobil sama anak pembawa sial kayak lo"

Setelah berkata seperti itu aruna pergi untuk menemui ayahnya dan meninggalkan azel yang masih menangis di dalam toilet

"yah aku tadi ketemu azel katanya dia mau pergi sama temannya ayah sama aruna disuruh pulang dulu aja " bohong aruna pada sang ayah

Angga berfikir tak biasanya azel seperti itu tapi dia tak mau juga jika aruna berfikir jika dia tidak percaya padanya jadi angga mengiyakan ucapan aruna. Angga dan aruna masuk kedalam mobil dan bergegas untuk menuju kerumah

2 April 2020

Jangan lupa vote and coment💙

AZELLIA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang