8 : Live In (3)

1.1K 57 2
                                    

another chapter! love u guys!

A I R A

Hari ini gue, Feby, Rio, dan Ardan bakal ketemuan buat ngomongin rencana live in kita. karena secara kita sekelompok buat Live In. tapi sebelumnya, gue dan Team basket AdNus bakal latihan dulu.

"oke guys, nanti gue ketemu kalian jam 2 ya, gue latihan dulu." ucap gue ke Rio dan Feby yang langsung mengangguk. "oke. semangat latihannya, Aira." ucap Feby.

gue langsung berjalan menuju toilet dan mengganti seragam gue dengan jersey basket.

"eits, liat, ada Aira." ucap, ah elah, Cyntia lagi.

"kenapa?" ucap gue.

"gue mau tukeran kelompok sama lo!" ucap Cyntia membuat gue kaget. nih orang udah gila, ya? emang sih gue gak mau sekelompok sama Ardan tapi kan ada Feby dan Rio, yakali gue gak bareng mereka. sinting nih orang gue rasa.

"gak. minggir gue pengen latihan." ucap gue sambil berjalan keluar toilet.

"ish, ngeselin banget sih lo!" teriak Cyntia dari dalam toilet.

"that's my middle name." ucap gue dengan nada sarkastik dan meninggalkan Cyntia dengan wajah kesal.

"hai semua!" ucap gue ke seluruh anggota perempuan Team AdNus.

"jadi hari ini latihan terakhir kita sebelum anak-anak kelas sebelas Live In. berarti, lomba berikutnya cuman ada anak kelas sepuluh dan beberapa anak kelas dua belas. ok?" semuanya mengangguk tanda mengerti.

"sekarang kalian latihan kayak biasa, warm up dulu. abis itu game." semuanya mengangguk dan memulai latihan.

"Aira!" seseorang, wait, itu suara Ardan.

"apa?" gue berusaha terlihat biasa aja dan berdiri didepan dia.

"gue cuma mau ngasi tau yang kemaren." ucap dia lagi.

"kenapa yang kemaren?"

"kemaren gue sama Novi ke mall bareng, itu karena dia maksa gue. sebenarnya gue gak mau sama dia. sama sekali gak mau, tapi, dia maksa, jadi ya gitu deh."

Fuck, fuck, fuckkkk! ternyata mereka gak pacaran. sebagian diri gue seneng, tapi, sebagian diri gue lagi ngerasa aneh. maksudnya apa sih? kenapa dia harus jelasin? kan gue sama dia bukan apa-apa.

"ohhh.. gak apa-apa kok. kan gue bukan siapa-siapa juga." gue tersenyum kecut.

dia tersenyum sinis. "oh. bukan apa-apa?" tanya dia. "i-iya." jawab gue.

"yaudah. nanti abis lo basket sama gue ya ke caffe nya. Rio sama Feby udah gue suruh duluan." ucap dia membuat gue kaget. "hah? mereka duluan? tapi kan—" dia memotong pembicaraan gue. "gue barusan suruh. mereka bilang ok. jadi, entar sama gue, ya?" tanya dia. "o-ok."

yah kan. gue jadi gak fokus latihan. aduhhhh! gue gak sabar mau pulang. biar bisa—ah udahlah. bisa sinting gue mikirin dia terus.

rencana gue buat bikin Ardan kesel pun batal. setelah gue tau semuanya. tapi gue seneng deh, ternyata Novi sama Ardan tuh gak pacaran.

"ah, bisa gila gue sama dia." gue berlari kedalam lapangan sambil men-dribble bola basket.

thanks for reading!

Basketball Girl VS Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang