💐12💐

3.4K 356 37
                                    

Air mata jennie sudah mengumpul dipelupuk matanya, wanita itu tak sanggup saat melihat wajah suaminya yang membiru akibat perbuatan yang dilakukan yoongi, bahkan sudut bibirnya terus mengeluarkan darah--padahal sudah diberi kapas yang diberi beberapa tetes betadine.

"Tae, kau tak apa?" Mendengar pertanyaan itu, taehyung mengulas senyumnya, "Kau ini cengeng sekali, sih. Aku tidak apa-apa, hanya luka kecil saja"

Jennie menatap mata taehyung lekat, "Dengan luka membiru dan darah yang terus keluar, kau bilang hanya luka kecil?!"

"Saya sarankan kapasnya jangan dilepas sebelum darahnya berhenti, kalau begitu kami berdua pergi dulu" Ucap salah satu suster disana, sementara suster satunya lagi membawa kotak P3K ditangannya.

"Terimakasih, suster" Ucap taehyung sembari tersenyum, ternyata membuat jennie mengerucutkan bibirnya lucu.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu?"

"Tidak boleh? Hei, apa kau cemburu?" Jennie menggelengkan kepalanya cepat, lalu menjawab, "Tidak, aku hanya tidak suka melihatnya.

Taehyung mengusap dagu manis jennie, lalu menggenggam tangan istrinya itu, "Sama saja, istriku ini sedang cemburu"

Jennie melakukan gerakan refleks ke dada bidang taehyung cukup keras, pria itu lantas meringis dengan dibuat-buat, menjahili jennie sepertinya seru juga, pikirnya.

"Yakk! Sudah kubilang aku tidak cemburu, kau ini tuli ya?"

Taehyung meremas dadanya, seolah-olah merasakan sakit yang luar biasa, "Aku ini sedang sakit, kenapa kau memukul dadaku? Awh~"

"M-maaf, aku refleks. Maafkan aku"

Dengan gerakan cepat taehyung mengecup sekilas bibir jennie, wanita itu hanya terdiam karena terkejut, "Satu kosong!"

Jennie menghembuskan nafasnya kasar, membelakangi taehyung--menyenangkan kedua tangannya didepan dada sembari mengerucutkan bibirnya, "Kau ini menyebalkan, taehyung"

Taehyung melepas kapan yang sedari tadi ditempelkan disudut bibirnya, lalu lengan kekarnya memeluk leher jennie seraya mengatakan, "Tapi kau mencintaiku'kan?"

Jennie berusaha mengelak, "Ingat! Masih dalam proses"

Taehyung terkekeh pelan, "Baiklah, aku akan sabar menunggumu mencintaiku dengan tulus. Terimakasih kau sudah mau belajar untuk mencintaiku Kim Jennie"

Jennie diam-diam menarik kedua sudut bibirnya, "Terimakasih juga kau sudah selalu sabar menungguku mencintaimu Kim Taehyung"

"Aku ingin bertemu dengan yeonjun~" Ujar jennie dengan sedikit merengek.

"Pukul lima sore aku akan menjemputnya, tapi kau harus tidur siang ya?" Jennie menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.











*****

"Pasien sudah diperbolehkan pulang malam ini, kondisi pasien semakin membaik. Kami akan memberikan resep obat untuk membantu pasien sewaktu-waktu merasakan sesak nafas" Ucap dokter bernama lengkap Park hyunsik itu, lalu menyodorkan beberapa resep obat itu pada taehyung.

"Terimkasih, dok. Saya sangat berterimakasih karena sudah memberikan perawatan yang baik untuk istri saya selama dirawat disini" Mereka saling berjabat tangan, tak lama kemudian dokter itu berlalu pergi.

"Apakah mommy sudah sembuh?" Tanya yeonjun sembari menempelkan tangannya di dahi jennie.

"Sudah, sayang. Mommy sudah sembuh" Jawab jennie. Taehyung kini sibuk memasukkan barang-barang yang ia bawa dari rumah ke dalam tas yang berukuran cukup besar, seperti pakaian kotor dan selimut untuknya selama menginap disana karena suhunya sangat dingin meski AC sudah dimatikan, mungkin musim dingin akan tiba beberapa hari lagi.

Setelah selesai, pria itu menghembuskan nafasnya pelan, "Akhirnya selesai"

"Ayo kita pulang~" Ujar yeonjun tidak sabar, begitupun dengan jennie yang rindu dengan suasana rumah. Ia sangat tidak betah selama berada dirumah sakit, bosan melihat bubur dan obat-obatan yang ia benci.

"Aku akan mengirim pesan pada kedua orang tuaku dan kedua orang tuamu kalau kau sudah diperbolehkan pulang" Jarinya mengetik diatas keyboard ponselnya, kabar bahagia ini pasti membuat mereka senang mendengarnya.

"Kau harus ganti baju dulu" Ujar pria itu, lalu melepaskan baju yang disediakan oleh pihak rumah sakit itu dengan diganti dress selutut berwarna putih polos, kegiatannya terpotong saat jennie menahan tangannya yang hendak melepaskan resleting dibelakang punggungnya.

"Kenapa?"

"Aku malu"

Disana taehyung tertawa cukup keras, lalu mengusap air mata dari sudut matanya karena lelah tertawa, "Kau ini seperti baru mengenalku saja, kita ini suami istri. Kita sudah pernah melakukan itu, jadi untuk apa kau malu, hm?"

"Waktu itu kita melakukannya karena terpaksa, aku tidak punya pilihan lain dan.."

Taehyung memotong perkataannya, "Nak, kau bisa bermain game di ponsel daddy, tapi duduk disofa ya?"

Yeonjun mengangguk patuh mendengar perkataan ayahnya itu. Menurutnya yeonjun tidak seharusnya mendengar percakapan orang 'dewasa', anak itu tidak akan mengerti dan pasti akan bertanya.

"Tidak apa-apa, lagipula aku sudah melihatnya kau tidak perlu malu"

Kedua pipi jennie memerah seketika, ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, sungguh. Pipinya pasti semerah tomat.

Setelah berganti pakaian, keluarga Kim itu segera bergegas pergi dari rumah sakit, selama diperjalanan yeonjun terus memeluk jennie, bahkan mencium pipinya setiap menit, taehyung tersenyum melihatnya.

Sesampainya dirumah, taehyung memasukkan kunci rumahnya ke dalam lubang pintu, saat pintu itu terbuka--yeonjun berlari sembari berteriak lucu, "Hore! Mommy sudah sembuh dan kita bisa berkumpul bersama lagi!"

Taehyung memeluk pinggang jennie dari samping, mengecup puncak kepala jennie lembut, lalu berkata, "Besok aku ingin mengajakmu ke suatu tempat yang sudah aku booking?"

"Tempat apa yang kau maksud?"

"Kau pasti akan senang dan puas, sayang" Jawabnya yang membuat jennie penasaran.

"Aku ingin mendengarmu memanggilku dengan sebutan sayang"

Dengan malu-malu, jennie berusaha memberanikan diri untuk terbiasa memanggil taehyung dengan sebutan sayang, bukan nama.

"S-sayang?"

Lagi jennie mendapat kecupan kilat dari taehyung, wanita itu kali ini dibuat malu, sungguh. Terdengar sangat menjengkelkan saat dirinya menyebut taehyung dengan sebutan sayang.

"Malam ini kita wajib melakukannya" Ucap taehyung seraya merangkul Sang istri dengan membawanya ke dalam kamar.

Jangan lupa vote dan komentarnya ya♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komentarnya ya♥

Stay [Taennie]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang