Sepuluh

12 3 0
                                    

Christa

Hari ini hari jum'at, dan gue baru aja selesai melalui pembelajaran fisika yang sangat memuakkan. Sekarang saatnya istirahat.

" Yuk gais, kantin ! " ucap Gita dengan semangat 45. Langsung aja gue dan Stefanie mengikuti Gita yang sudah jalan terlebih dahulu.

" Duh laper banget, mau makan apa nih kalian? " tanya Stefanie dalam perjalanan menunju kantin.

" Mau makan batagor mak Putri!! Duh enak banget pasti, " ucap gue sambil menghayal batagor mak Putri yang menjadi idaman semua murid-murid.

" Wih, bener juga lo ta, yaudah gue makan itu juga dah, biar sehati kita, " ucap Gita, yang hanya gue balas kekehan bersama Stefanie.

Sesampainya di kantin, gue, Stefanie dan Gita langsung menuju tempat biasa, di sana sudah terlihat Daven bersama trio gila.

" Eh ciwi - ciwi udah pada dateng, sini duduk di sebelah abang neng, " sambut Damon centil saat gue dan teman - teman baru saja sampai.

Baru aja gue mau duduk di sebelah Stevanno, tiba - tiba Daven narik tangan gue, alhasil gue langsung tertarik dan duduk di sebelahnya. Gue kaget, tapi senang juga. Sedangkan yang lain duduk di mana pun mereka mau. Gita yang bertugas memesan makanan hari ini, langsung saja dia menuju kantin mak Putri.

" Haii Davenn, Heh Jonnas, minggir lo, " tiba - tiba datang seorang perempuan centil sambil memegang pundak Daven, tak lupa mengusir Jonnas yang duduk di sebelah Daven.

Namanya Keisya, dia mantan Daven. Jadi dulu, saat Daven pacaran sama Keisya, suatu hari Keisya kepergok berduaan sama cowok lain, dia menghianati Daven, dia ternyata pacaran sama orang lain dengan diam - diam, dan bikin Daven menyesal udah mencintai dia dengan tulus.

Well, saat itu gue antara senang dan sedih dengar kabar putus dari Daven, gue senang karena akhirnya Daven udah gak punya pacar padahal gak ngaruh apa - apa sama gue, tapi gue senang aja.

Di satu sisi gue sedih lihat Daven yang saat itu benar - benar kelihatan sakit hati, dia bahkan gak makan semalaman, gue tahu gimana rasanya saat lo udah mencintai dengan tulus, tapi ternyata lo diduain.

Dan sekarang kalian lihat, cewek gak tahu diri ini malah ngejar - ngejar Daven balik, karena dia juga diduain sama pacarnya, dan dia baru sadar selama ini Daven tulus sama dia. Haha tapi jangan harap, gak ada lagi tempat buat dia di hati Daven.

" Aduh, sya, lo apaan sih lepas, " ucap Daven risih sambil berusaha melepas tangan Keisya yang bergelayut manja di lengannya.

Gue yang ngelihat itu rasanya pengen banget nampar pipi tuh cewek, tapi apadaya, gue sadar gue bukan siapa - siapa.

" Ihh, Daven, lo kok gitu sih, lo gak sayang sama gue? Katanya lo sayang banget sama gue, " ewhh, jijik banget gue pengen muntah, siapin plastik tolong!! Teman - teman gue yang ngelihat itu juga udah pasang tampang jijik, secara semua tahu gimana Keisya.

" Keisya, lo denger ya, gue sayang sama lo? Itu dulu, dan gue nyesel udah sayang sama lo, dan sekarang lo dengar baik - baik, lo jangan deketin gue lagi, karena gue muak liat muka lo, dan jangan harap gue bakalan suka lagi sama lo, ngerti? " jawab Daven tegas.

Jlebb, gue yakin itu kata - kata Daven pasti nusuk banget di hati, gue aja kaget Daven bisa ngomong kayak gitu. Well, hati orang yang udah kecewa gais, maklum.

Tapi kalian harus tahu, Keisya gak akan nyerah hanya karena Daven ngomong kayak gitu, iya karena dia udah gila kayaknya.

" Kamu boleh ngomong kayak gitu Ven, tapi kamu liat aja, aku akan lakukan apapun, dan aku pastiin kamu akan kembali lagi sama aku, " ucap Keisya percaya diri, lalu berlalu pergi menuju meja teman-temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Brother Sister Zone ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang