Seorang gadis memakai seragam putih abu-abu sedang menatap pantulan dirinya di cermin."Gue cakep banget." Ucap Riana percaya diri.
Lalu ia turun menuruni tangga menuju ruang makan.Sambil tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapi Riana menyapa kedua orang tuanya yang sedang menyantap sarapan paginya.
"Pagi papah,pagi mamah." Riana mencium pipi kedua orang tuanya.
"Pagi sayang," jawab kedua orang tuanya.
"Kak Satya mana?" Tanyanya.
"Kakak kamu udah berangkat tadi."
Riana membulatkan seperti huruf O sebagai jawaban.Lalu dia mengambil bekal yang sudah disiapkan mamanya.Dia memasukannya kedalam tas.Lalu ia menyalami kedua tangan orang tuanya.
"Ana kamu gak sarapan?" Tanya Dinda.
"Oliv udah nunggu di depan,Ana sarapan dijalan aja. Dadah." Ucapnya sedikit berteriak,ia berlari kecil keluar dari rumahnya.
Disana sudah ada Oliv yang menunggu di dalam mobilnya.Riana masuk kedalam mobil Oliv dan menyantap sarapannya. Setelah itu mereka pergi menuju sekolahnya.
Setelah sampai di sekolahnya mereka pergi menuju kelas XI IPS 3.Sesampainya di kelas, mereka duduk di bangkunya masing-masing. Mereka berbincang sampai akhirnya guru pun masuk memulai pelajaran hari ini.
Sampai akhirnya bel istirahat berbunyi, membuat semua murid senang. Di jam istrihat ada yang hanya berdiam di kelas ataupun pergi ke perpustakaan. Tapi,kebanyakan mengunjungi surga sekolah. Apalagi kalau bukan kantin.
Sama halnya dengan Riana dan Oliv. Mereka sudah berada di kantin. Ramai sekali. Banyak siswa siswi yang mengantri untuk membeli makanan.
"Liv,lo diem aja disini! Nanti tempatnya ada yang ambil." Ucap Riana.
Oliv mengacungkan jempolnya sebagai jawaban
Riana pergi mengantri,dia memesan dua mangkuk bakso. Lalu dia pergi ke tempat penjual minuman.
"Bu,jus mangga sama es teh manis, ya."
"Ini, neng." Ucap penjual tersebut.
Riana memberikan uang kepada penjualnya, "Makasih bu."
Lalu dia menyimpan jus mangga ke nampan bersama bakso,dan es teh- Riana membulatkan matanya.
"Heh,itu punya gue." Riana menatap sengit cowok dihadapannya.
Cowok itu menatap Riana,lalu mengdikan bahunya.
"Lo ngeselin banget,kere lo." Semprot Riana.
Cowok itu tidak terima di sebut kere,memang cewek dihadapannya ini tidak tau apa siapa dirinya.Dia menghabiskan es tehnya,hanya tertinggal es batu di gelasnya.
"Gue bisa beli semua makanan yang ada di tangan lo," Cowok itu menatap sengit Riana, "Mungkin diri lo, bisa gue beli." Lanjutnya seraya menarik sebelah sudut bibirnya.
Riana menendang tulang kering cowok itu. Membuat sang empunya meringis kesakitan.
"Gila lo." Sentak Riana.
Riana meninggalkan cowok itu. Baru saja bertemu sudah membuat dirinya kesal setengah mati. Dia berjalan sambil menghentakkan kakinya.
"Lama banget sih Ri,gue udah laper." Ujar Oliv.
Oliv mengerutkan alisnya,dia melihat raut wajah Riana yang tidak enak dilihat.
"Kenapa lo?" Tanya Oliv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double R
Teen FictionEs teh manis saksi bisu pertemuan kita. Apakah kisah kita akan semanis es teh manis atau es teh tanpa gula?