03

6 1 0
                                    

Vote dulu ya!!!❤️

_

Riana menahan laparnya di dalam kelas. Dia menunggu Oliv yang sedang pergi ke kantin.

"Lama banget sih." Gerutu Riana.

Riana menggelamkan kepalanya. Dia tidak berani keluar kelas, karena tatapan hampir semua siswi SMA CANOPUS menatapnya dengan sinis. Bukan Riana takut,tapi dia merasa risih. Mengingat tadi pagi dia berangkat bersama Rajendra, Riana langsung terkenal. Dia menjadi trending topik pembicaraanya lambe-lambe CANOPUS.

"Naa, sorry lama."

Tidak ada sahutan.

"Na."

Oliv mulai panik. Dia menggoyangkan tubuh Riana, "NA, LO MASIH HIDUP KAN?"

Riana menatap Oliv malas, dia langsung melahap makanan yang dibawa Oliv.

"Syukur deh,lo masih hidup." Ucap Oliv, dia duduk di sebelah Riana.

"Lo ngapain aja sih? Beli makanan doang lama banget."

"Eh, itu itunya rame banget,iya rameee banget."

"Gajelas, lo." Riana membereskan sisa makanannya lalu membuangnya ke tempat sampah.

***

"Mah, ko cemilannya abis sih." Tanya Riana.

"Tadi siang kakak kamu bawa temen-temennya ke rumah." Jawab mamanya.

"Ah ngeselin banget." Riana menghempaskan tubuhnya ke sofa dengan kasar.

"Ana, entar sofanya rusak." Tegur mamanya.

"Mama ih."

Sekar terkekeh, "Becanda sayang, jangan cemberut terus dong. Besok mama beliin yang banyak."

"Sekarang Ana beli sendiri aja mah."

"Udah malem, Na."

"Belum juga lewat jam 7, mah. Supermarket depan aja ya." Pinta Riana, "Kalo engga sekarang aku marah!" Lanjutnya.

Sekar mengalah, dia memberikan beberapa lembar uang seratus ribuan.

"Ana pergi dulu."

Ketika dia berbalik, Satya ada dihadapannya. Dia memasang wajah datarnya dan langsung pergi meninggalkan Satya.

"Beneran marah ma." Ucap Satya.

Sekar mengedikkan bahunya.

Riana sudah sampai di supermarket, dia memasukkan camilan ke keranjangnya. Ketika dia ingin membuka tempat minuman,seseorang sudah mendahuluinya. Dia Rajendra.

Riana langsung pergi menuju kasir, dia ingin cepat-cepat pergi dari sini. Setelah selesai, Riana berlari kecil. Tapi, tangannya ditahan oleh Rajendra.

"Lo kenapa sih?"

"Lepasin!"

Dia berusaha melepaskan tangannya. Tapi cekalan Rajendra lebih kuat.

"Gak. Jawab dulu! Lo kenapa?"

"Gue masih mau pergi ke kantin."

Rajendra mengerutkan keningnya, dia bingung dengan jawaban Riana. Apa hubungannya dirinya dengan Riana ingin pergi ke kantin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Double RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang