3- gadis gila

18 2 0
                                    

Lodya melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Baru saja sampai di kelas sherly langsung menyondongkan tangannya ke depan Lodya dengan maksud ingin meminjam buku tugasnya.

"A...apaan nih? Tanya gadis itu dengan wajah yg kaget dan bingung dengan perlakuan sahabatnya itu

" Ya biasa biologi lu kan bagus. Gua sama warga 11 IPA3 ingin meminjam buku kepada Lodya charlie christy agar nilai kami terjamin"

Dengan cepat ia mengeluarkan bukunya dan langsung memberikan kepada sahabatnya itu. Setau Lodya sherly adalah anak yang cukup pintar tapi sayangnya dia males untuk mengerjakan tugasnya dan memilih untuk mencontek.

"Sher gua ke toilet dulu ya,bukunya kalo udah masukin aja ke tas gua"

Sherly hanya melihat ke arah lodya sambil memberikan jempol sebagai tanda mengerti. Tapi setelah itu dia baru sadar kalau Lodya tidak akan pernah ke toilet sendirian jika masih pagi,ia akan minta untuk di temani.

"Ehh wait sekarang jam brp?" tanya nya pada salah satu temannya yg ikut mencontek buku Lodya

"Jam 6:15 sher,emng knp?"

"Ehh gpp kok" Balas sherly agar temannya tidak kepo.

"Baru jam segini biasanya Lodya selalu minta gua temenin ke toilet. Tapi, kok hari ini dia malah pergi sendiri? Kok gua ga yakin ya dia pergi ke toilet, jangan-jangan dia ke kelasnya daniel lagi? Gila tuh cewe harus gua samperin" Ucap gadis itu membatin.

" Gaiss kalian udh selesai kan? Bukunya gua ambil ya?"tanya nya pada warga 11 IPA 3

"Iya udh ambil ae" Jawab mereka berbarengan

"Anjaii bisa bareng-bareng gitu"

Mata sherly melihat sekeliling sambil berharap kalau gadis gila yg menjadi sahabat nya ini tidak menemui daniel manusia batu yg pernah di anggap nya orang bisu. Tapi harapan nya salah. Ia menemui Lodya sedang berada di kelasnya daniel 11 IPA2 kelas yg hampir sama dengan kelas 11 IPA3.

"Ehh itu lodya kan? Ngapain coba dia di sini mau bikin harga dirinya turun lagi?" Sherly membatin soalnya dia bingung sama cewek satu ini sekali dia menginginkan itu dia harus mendapatkan nya

"Lodya lo ngapain di sini? Lo mau di bikin malu lagi sama dia? Lo itu gila atau apa si?" Tanya sherly bertubi-tubi kekesalan nya sudsh memuncak.

"Apa si sher gua tuh suka sama Daniel dan sebaliknya daniel itu suka juga sama gua ya kan nil?"

Daniel yg merasa namanya di panggil hanya menengok tampa membalas satu kata pun.

"Jawab pertanyaan gua! Lu ngapain di sini?!" Amarah nya sudah memuncak ia lelah dengan gadis gila di depannya ini.

"Okay, Lodya jawab. gua kesini cuma mau bawain dia sarapan, gua ga di bikin malu,gua tuh ga gila gua tuh suka sama daniel bukan gila okay?"
Ucap lodya dengan santai tampa melihat muka Sherly yg sudah merah karna amarahnya

"Terserah lo, sekarang lo ikut gua!"

Sherly berjalan mendahului lodya. Lodya tau sebenarnya sahabatnya sedang marah padanya dan jika iya tdk cepat bergerak mungkin sherly akan lebih marah padanya.

"Daniel, lodya pergi dlu ya jangan lupa di makan serapannya. Oh iya lodya blh minta nomornya daniel ga?

" Ga." Hanya kata itu yg keluar dari mulut daniel dan membuat lodya murung. "Mendingan sekarang lo keluar cape gua denger lo ngomong" Tambahnya yg semakin membuat lodya murung.

Dengan cepat lodya melangkah kan kakinya menuju kelasnya untuk menemui sherly

"Lo marah sama gua sher? Kenapa?"

"Lo sadar ga si char? Lo itu udh bikin harga diri lo turun" Ucap sherly kepada sahabatnya " gua tau lu baru pertama kali ngerasain namanya jatuh cinta tapi ga kaya gini juga"

"Cinta emang bikin kita bahagia. Tapi, cinta juga yg bikin kita sakit"
Ucap sherly
"Cinta itu bikin lo jadi seperti gadis gila char."

STELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang