1

4.8K 568 51
                                    

Bokuto Koutarou--dia yang selalu terdengar bersemangat.

"HEY, [NAME]!! AKU AKAN MELAKUKAN LATIHAN TAMBAHAN BERSAMA AKAASHI!! KAU BISA PULANG DULUAN!"

[Name] menoleh ke arah belakang. Netra coklatnya mendapati seorang Bokuto Koutarou yang sedang berlarian di koridor sambil melambaikan tangannya. Gadis itu berhenti berjalan—menunggu sang pemuda burung hantu menghampirinya.

"Kou-chan, jangan berlarian di koridor ramai seperti ini. Kau bisa menabrak seseorang," ucap gadis itu saat Bokuto sudah tiba dihadapan.

"Tidak apa-apa!! Buktinya aku tidak terjatuh dan menghampirimu dengan selamat," balas sang pemuda sambil berkacak pinggang dan mengangguk-anggukkan kepalanya dengan senyuman bangga.

"Dan kecilkan suaramu itu, Kou-chan. Orang-orang bisa terganggu,"

Bokuto menggeleng-geleng. Kemudian tangannya bergerak untuk mencengkram kedua bahu [Name]. Gadis berambut coklat itu tersentak kaget.

"Tidak bisa begitu, [Name]. Karena semangatku sedang bergejolak sekarang. Akaashi akhirnya mau membantuku latihan setelah hampir seminggu aku membujuknya dan ia sedang sibuk dengan tugas sekolahnya. Jadi, kali ini aku akan memberikan spike terbaikku sebagai tanda terima kasihku padanya!!"

Cengkraman tangan terlepas dari bahu sang gadis. Kedua tangan dikepalkan, kemudian salah satu tangan diarahkan ke atas sedangkan yang satunya berada disebelah pinggang.

"HEY, HEY, HEEEYYY!!" Teriaknya dengan penuh semangat.

Beberapa orang di koridor melihat ke arah mereka. Namun langsung kembali mengabaikannya karena sudah biasa melihat seorang Bokuto Koutarou seperti itu. Tak seperti sang gadis teman masa kecil yang masih sering merasa malu pada orang sekitar atas teriakan kencang sang pemuda berambut naik dihadapan.

"Kou-chan!" Pekiknya pelan. Sang empunya nama kembali mengarahkan atensinya pada teguran [Name].

"Ah, maaf. Sudah menjadi kebiasaanku, hahahahahahaa,"

Mendengar balasan Bokuto, [Name] hanya bisa menghela nafas pasrah. Tersenyum kecil, ia menyerahkan sebungkus roti isi yang tadi dibelinya di kantin sekolah.

"Ng, untukku? Tapi kau yang membeli itu," jari terlunjuk mengarah pada wajahnya--mengisyaratkan diri sendiri.

"Ambil saja. Kou-chan kan nanti pulang terlambat. Dimakan ya, agar bisa melakukan spike terbaikmu," kata gadis itu sambil tersenyum. Bokuto menerimanya dengan senyum lebar.

"TERIMA KASIH [NAME], KAU MEMANG SANGAT PEDULI PADAKU!!"

Mendengarnya, [Name] hanya bisa tersenyum dan mengangguk. Gadis itu sangat senang dengan semangat yang dimiliki oleh Bokuto.

"Kalau begitu, aku akan kembali ke kelasku! DAAHH, [NAME]!!" Katanya sambil mulai berlari menjauhi [Name]. Pemuda itu melambai sambil tetap melihat gadis itu.

"Kou-chan perhatikan langkahmu!"

Teguran setengah teriak dilontarkan. Gadis itu hanya bisa mendengus geli melihat Bokuto mengacungkan ibu jarinya tanpa menoleh kebelakang—karena ia menuruti perkataan [Name] untuk melihat ke depan.


K--Aii : haha, setelah mengalami perdebatan batin yang amat panjang, akhirnya aku putuskan untuk publish juga. Terima kasih sudah mampir!

I Know You - Bokuto x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang