" Sma Kartexa..... juaranya...."
Sorak sorai penonton pertandingan Basket tingkat kota Jakarta. Para penonton pertandingan tak bisa memalingkan perhatiannya pada gadis bertubuh tinggi, dengan rambut badai diikat, yang terus tak henti mendribel bola basket seraya berlari cepat.
" Clara bisa!!!,Clara bisa!!!,Clara bisa!!!. Yayyyyy menang...."
kebahagiaan pecah ketika sang pencetak skor terakhir berhasil memasukan bola orange ke ring. Clara Belvania Anastesi namanya, perempuan berdarah jawa betawi. Ibunya keturunan Semarangan, sedangkan Ayahnya Jakarta tulen.
Rafa berlari sesegera mungkin menghampiri Clara dengan pujian.
" Hebat lo Clar cielahhh atlet kita nih!"Clara hanya tersenyum miring dan tertawa tipis,menyombongkan diri.
" Clara gitu loh!!! apa si yang nggak bisa"
" yaelah sombong bet lu Clar" ucap Rafa
Serentak medorong bahu si gadis pencetak score terakhir." selama masih bisa sombong, kenapa enggak? " jawab Clara congkak.
" ya deh sombong boleh, goblok jangan!!"
" Nah lo tau sendiri tu" alibi Clara
***
Kita panggilkan juara lomba Basket putri tingkat kota Jakarta.1. Clara Belvania Anastesi, kelas XI IPS 1
2. Karen Agatha Geraldine, kelas X IPA 2
3. Alena Dhanaya Rusdi, kelas XI IPA 3
4. Alamanda Natelie, kelas X IPS 2
5. Lulu Jasmine Alexa, kelas XI IPA 2Hiruk pikuk memenuhi upacara sekolah saat itu,lontaran kata kata pujian saling bersahutan dari bibir ke bibir, tepuk tangan meriah menambah suasana ramai di lapangan upacara kala itu.
Clara segera bergegas menuju tengah lapangan untuk menerima tropy dan medali penghargaan.
Haluan tangan Rafa, yang mengarah ke arah Clara, di balas Clara dengan kiss bay seraya menunujukan medali bertuluskan angka 1 yang menggantung di dadanya, seakan bangga mendapatkan penghargaan yang kesekian kalinya.
"Gilak lu clar top lah, gua enggak nyangka si lo koleksi medali berapa banyak di rumah, kalo gua mah cuma bisa koleksi sheet mask aja si" ucap Rafa sembari memegang medali yang melingkar di leher Clara.
" ye iye la kamar Rafa Zevenie Axellyn putri bapak Hartono,sheet mask semua!, lo kan ceo Guardian, gue nggak heran!!"
Rafa hanya menghela napas, sembari menutup mulut dan menciut karena malu.
" lo Clara kan?? di panggil pak Santo tu suruh ke ruang waka" seketika pembicaranaan mereka berhenti karena ucap salah satu siswa yang datang menghampiri mereka berdua,dengan ngosngosan setelah berlari.
Clara hanya terbingung dan membalas anggukan singkat. Entah ada maksud apa Pak Santo memanggilnya.
"Clar ngapain pak Santo mangil lo ?" tanya Rafa heran.
Clara cukup mengelengkan kepala, sembari berfikir keras.
" Rafa gua duluan ya, lo kekelas dulu tunggu gue di kelas,gua mau nemu in pak Santo dulu nih" ucap Clara sembari berlari tipis menuju ruang waka.
" okeee gua tunggu" sahut Rafa berteriak dengan tangan mengatungkan jempol.
Clara membuka pintu pelan, dan segera duduk menghadap waka ter tua se sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
B I C L A R A antara cinta dan kata
RomanceHanya crita biasa. Sekedar kata dan perasaan cinta