Sepasang Sandal

49 5 0
                                    

Kita yang sudah tak asing berjalan beriringan, kali kesekian menyusuri alam dengan rasa yang masih sama. Melihat kanan, kiri lalu diucapkan untuk sekedar basa basi, hening kembali hanya terdengar suara sandal milik kita. Terkadang sekali dua kali kamu membuat lelucon ala kadarnya, aku pun tertawa meski aku tak mengerti cerita yang kamu sampaikan apa tapi, lucu saja melihat kamu cerita seperti itu. Tak lama menyusuri jalan akhirnya tempat yang jadi tujuan terlihat didepan mata, takjub melihat semua ini. Memang, kamu tak pernah gagal membawa aku untuk terus menikmati alam. Aku yang masih terdiam melihat sekitar, kamu dengan kameramu sudah sibuk membidik segala hal, tak jarang diam-diam kamu memotret aku yang sedang termengu melihat sekitar, dasar kamu curang memotret tanpa bilang-bilang. Kita yang sadar sudah tak bertemu lama memilih untuk banyak bercengkrama, kamu yang cerita kariermu, aku yang cerita kehidupanku. Tak ada hal istimewa memang, hanya bercerita diatas batu tanpa makanan yang mewah ala kafe-kafe. Rasanya, dengan begini juga sudah cukup karena menurutku bukan sekedar tempatnya yang bikin nyaman tapi, bersama siapanya yang bikin nyaman.
Semua itu, sekarang hanya menjadi kisah yang telah usai, hanya mampu mengingatnya dan menyimpannya dalam memori tanpa ingin aku lupa. Ya, ceritanya sudah usai tapi rasanya belum usai, aku masih merasa hal sama walau tak dapat berkata.

By : Roslina Sutansyah
Salam hangat untukmu

HeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang