Bab 2

50 4 0
                                    

Selepas pulang sekolah,Jihan yang baru saja sampai langsung melempar tas dan sepatunya asal.Di raihnya earphone disisi rak buku kemudian menelungkupkan diri di sofa.Sekilas dilihatnya ponsel silver yang memperlihatkan banyaknya notifikasi.Tapi ia tak peduli seraya meraih selimut dan menyumpal telinganya dengan earphone.

"Pulang sekolah tu mandi!molor terus." Erdyn berlalu menggeleng dengan sifat adiknya yang begitu pemalas.

•••••••

"Sayang ayo bangun ini udah sore,masa iya anak perawan jam segini masih tidur pake seragam lagi." Sarah membangunkan lembut putri bungsunya yang tengah tidur di sofa ruang keluarga.

Perlahan Jihan membuka mata dan beberapa kali menguap menyadarkan diri.Sarah mengusap lembut pipi Jihan lalu mencubitnya cukup keras dan langsung berlalu dengan tawanya.

"Ih...Mama!!" ucap Jihan spontan mengelus pipinya.

Jihan memutuskan untuk berendam untuk menyegarkan badannya yang justru lesu berkat tidur terlalu lama.Hampir 45 menit penuh jihan menghabiskan waktu untuk berendam.

Setelah serasa rambut cukup kering Jihan turun menuju dapur mencari sesuatu yang dapat dimakan.Mamanya yang tengah berada didapur pun menyodorkan semangkuk besar salad buah.

"Mama tau aja,makasih ma."

Sarah kembali melanjutkan acara memasaknya setelah mendapat kecupan dari putri bungsunya.Dan Jihan memakan salad buahnya duduk di sofa sambil menontonTV.

"Aaaa..." kata bang Erdyn yang tiba-tiba dateng sambil mangap.

Jihan menyuapi abangnya bergantian dengan dirinya.Sementara Erdyn fokus dengan game di ponselnya.

"Mau kemana lo rapi gini bang?"

"Nongkrong ma ana-anak,ikut ga'?" Erdyn menawari.

Jihan masih berpikir akan ikut atau tidak dengan tangan memegang sendok berisi salad penuh.Seseorang menyambar sedok tersebut dengan mulutnya membuat Jihan kaget.

"Kaget anjir!!" Jihan memukul Saga menggunakan sendok.

"Ngapain lo kesini?gue masih marah ama lo!!!" Jihan sama sekali nggak woles.

Saga mengusap kepalanya yang baru saja dipukul Jihan.

"Masih aja ngambek,muka dah tua kek gitu tambah tua tau rasa!"sahut Saga.

"Bodo!dasar bangke tukang bo'ong!" Jihan masukkan beberapa sendok salad buah tanpa henti ke mulutnya.

"Ngaca sono liat muka lo!tambah jelek aja kalo kaya gitu."

"Dasar badak!!bikin kesel aja lo,pulang sana!!?"Jihan terus mendorong tubuh Saga yang ada disampingnya.

"Bacot lo berdua!ayo berangkat anak-anak dah nunggu ditempat biasa...dek lo jadi ikut nggak?" Bang Erdyn menengahi pertengkaran mereka.

"Iya,gue siap-siap dulu."Jihan beranjak dan sebelumnya memberikan salad ditangannya asal pada Saga.

Tak butuh waktu lama untuk bersiap,Jihan hanya mengganti hotpantnya dengan celana hitam panjang dan hodie merah kesayangannya.Ia turun sambil mengenakan snikers senada dengan hodienya yang belum ia kenakan salah satunya.

"Bang??Bang Erdyn??!" Jihan memanggil-manggil kakanya yang sudah tak ditempat tadi.

Dicarinya hampir keseluruh ruangan tapi sama sekali tak ada.Justru ia masih mendengar suara Saga dari dapur yang sudah pasti sedang mengobrol dengan Mama.

"Ma?abang dimana?"

"Baru aja berangkat,mama kira kamu emang nggak ikut."Sarah tersenyum datar pada putrinya yang seketika memonyongkan bibirnya kesal.

My Bestie(slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang