Bab 6

13 2 0
                                    

Tugas Bahasa Indonesia kali ini Bu Ana menyuruh setiap siswa untuk mencari buku referensi di perpustakaan.Rana yang memang pintar soal bahasa dan sastra malah sibuk dengan buku yang lain.

Jihan mendengus kesal,ia mulai mengambil satu buku dibukanya lalu ditutup kembali dan ditaruhnya lagi ditempat semula.Ia hanya melakukan  hal itu berkali-kali dan tak berniat mencari buku dengan benar.

Beberapa kali ia juga meminta bantuan teman yang lain tapi mereka bilang belum menapatkan untuk mereka sendiri.

"Dari tadi gue perhatiin lo kayaknya bingung nyari buku referensi?" tanya seseorang yang dibelakang Jihan yang membuatnya harus berbalik dan mendongkak.

Kak Sean??!!

"He..he..iya nih kak." sahut Jihan menggaruk tengkuknya yang jelas tak gatal.

"Buku ini bahasanya nggak susah dipahami kok." Ujar Kak Sean tersenyum sembari memberikan sebuah buku yang tak begitu tebal.

Antara malu dan pingin terbang.
Bukan buku dari Kak Sean yang membuat Jihan salting nggak jelas,tapi senyum Kak Sean yang kini diarahkan padanya.Sampai-sampai Jihan tak mempedulikan buku jenis apa dari Kak Sean.

"Emm... btw thanks ya kak."

"Iya lagi pula gue juga abis nyari buku buat mapel B indo...tadi juga ada beberapa anak kelas lo yang minta tolong buat nyariin buku referensi juga kok." jelas Kak Sean.

"Ohh gitu ya?" Jihan tak tau harus mencari topik obrolan apa karna ia memang jarang berinteraksi dengan Kak Sean yang notabenenya gebetannya.

"Lo Jihan adeknya Erdyn anak IPS 1 kan?"

"Iya Kak."

"Lo ama 2 temen lo sering dibicarain ama anak cowo tau,apalagi akhir-akhir ini karna lo udah berhasil ada yang deketin.lo kan susah buat dideketin apa lagi Kakak lo suka ngacem orang yang berusaha buat deketin lo."kata Kak Sean.

"Masa iya?kok bisa?"Jihan mengerutkan dahi.

Mereka kini duduk di salah satu meja dan mulai asik mengobrol hingga tak sadar waktu sudah menunjukkan jam istirahat.Kak Sean pamit untuk ke kelas menyelesaikan segala pekerjaannya.

Saat sudah dikantin pun Jihan malah sibuk dengan pikirannya.Satu tangannya menyangga wajah dan satu lagi memainkan buku dari Kak Sean. Rana pun kena imbas kacang karna Jihan tak menggubrisnya bicara.

" kenapa nih anak?masa iya gue masuk sekolah hari pertama kaga disambut?"ujar Sabrina datang.

"Tau ni kampret dari tadi aja gua dikacangin."

Jihan memutar bola matanya menatap Sabrina dan Rana sok sinis."ho'oh,tadi pagi siapa sih yang rela nunggu diparkiran terus meluk-meluk ampe dikira stress?"

"GUE."tambah Jihan.

"Iya-iya....abisnya lo juga ngapain senyum-senyum kek idiot gitu?"seru Sabrina.

"Kaya lo nggak tau aja lo,pasti kak Sean lah." Rana menimpali.

"Gue heran ama lo Jih,lo tu pilih Kak Sean apa Saga?"

"Napa jadi si ulet Sagu?" Kata Jihan mengerutkan dahi.

"Ya kan teman rasa pacar." Kali ini Rana tambah meledek.

"Yah!!" Jihan menimpuk lengan Rana jengkel.

.
.
.
.

Siswa SMA Garuda mulai berhamburan meninggalkan kelas,jam pulang baru saja berbunyi.Jihan berjalan malas menuju parkiran sambil menutupi kepalanya dengan tas.Matahari sangat menyengat siang ini.Bang Erdyn belum keluar kelas mungkin.Jihan sudah berdiri di parkiran hampir 15 menit tapi abangnya itu tak kunjung muncul juga.

My Bestie(slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang