"Saga!!???kurang ajar lo!!?"
Dan benar saja Jihan sangat marah dengan ulah Saga kali ini.Beruntung Saga langsung beringsut pergi,jika tidak pasti Jihan akan memukulinya sampai babakbelur dengan gagang sapu.
.
.
.
.Hari ini Jihan berangkat sekolah sengaja memakai mobilnya sendiri,karna memang Bang Erdyn ada tambahan jam pelajaran.Ia tak mau berharap pada Rana yang sukanya ninggalin dengan alasan dijemput Dirga.Apalagi si Ulet Saga pasti bakal berusaha biar bisa memboncenginya pulang.
Jihan bersumpah akan memukuli Saga habis-habisan sebab kelakuannya kemarin.Bukannya reaksi Jihan berlebihan tapi Jihan memang tak pernah mendapat kecupan dari orang lain selain keluarganya bahkan seorang Saga.
Jihan memperhatikan Rana sedikit lesu hari ini.Rambut yang biasanya nampak rapi justru terlihat acak-acakan.
"Lo kenapa sih Ran?"
"Hmm...I'm ok." jawab Rana tak memalingkan wajah.
"Lo bo'ong ya?Rana yang gue kenal kan banyak bacot..."kata Jihan.
Rana menatapnya singkat dan cepat-cepat memalingkan wajah lagi.Jihan terkejut kala melihat luka lebam di sudut bibir Rana.Pasti ada yang nggak beres dengan Rana.
"Cerita sama gue kenapa lo bisa kaya gini!" Jihan menghadapkan wajah Rana agar menatapnya.
"Cuma nabrak tiang doang kok." Rana benar-benar tak mau menatap Jihan.
"Bilang ke gue siapa yang nyakitin lo!gue nggak bego Rana,kalo luka lo karna nabrak otomatis nggak kaya gini bentuknya." Ujar Jihan tegas.
Rana hanya bisa menitikkan airmata dan terisak.Jihan segera memeluk Rana erat,tak peduli beberapa teman sekelas menatap mereka heran.Lagi pula jam kosong gini banyak yang kabur ke kantin.
"Pasti Dirga...gue kan udah bilang sama lo,muka cowo kek gitu kliatan bangsatnya.pokoknya lo harus putusin dia."
"Gue nggak bisa putusin dia....dia ngancem gue..."
Jihan mengatur nafas agar bisa menahan emosinya,"Oke lo ceritain semua pelan-pelan."
Setelah Rana menjelaskan segalanya rahang Jihan mengeras,ia akan membalas Dirga nanti.Jihan tak mau Rana semakin menderita karna masalah keluarganya dan ditambah pacar bangsat yang bisa -bisanya ngelakuin kekerasan ke pacarnya sendiri.
Setelah merapikan Rana dari menyisiri sampai menutupi bekas lebam dengan konseler,Jihan tersenyum simpul.Rana akhirnya bisa ikut tersenyum karna masih memiliki sahabat yang peduli seperti Jihan.
"ke kantin yuk?laper..." Rana cengingisan saat perutnya berbunyi menandakan lapar
"Yuk lah."
Sambil menunggu pesanan datang gantian Jihan yang bercerita tentang kelakuan Saga kemarin. Tapi Rana justru mengatakan sangat mendukung jika Jihan dan Saga jadian.
"Anjay lo!"
"Tuh orang yang lo omongin lagi duduk sama rombongannya." Rana menunjuk.
Tanpa aba-aba Jihan bangkit menuju bangku yang ditunjuk Rana.Di sana juga ada Digo dan Daffa.Jihan langsung memukuli keras bahu Saga dari belakang tanpa ampun.
"Nah sukurin lo!siapa suruh kurang ajar!"
Digo dan Daffa tertawa lepas sambil menunjuk si empu yang tengah dipikuli Jihan.Dan yang dipukuli pun hanya bisa berusaha melindungi dirinya dengan tangan.
"Lo ngapain?"
Jihan membulatkan matanya mendengar suara orang yang berdiri disampingnya dengan membawa nampan berisi makanan dan santainya duduk.Sadar jika yang dipukul bukanlah Saga tapi orang lain Jihan memastikan siapa yang dipukulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bestie(slow Update)
Novela JuvenilKata orang kalo cowo sama cewe cuma sahabatan tuh nggak mungkin.Tapi apa yang iya? Langsung baca aja dah bingung mau nulis apa lagi.....