Bab 8

17 3 0
                                    

Sarapan pagi ini sangat sunyi karna hanya ada Jihan dan Erdyn dimeja makan.Anton dan Sarah baru akan pulang siang nanti setelah dua hari di Bandung.Jihan tengah mengetik diponselnya dengan bibir mengatup rapat dan ekspresi kesal.

"Kenapa sih lo?"

"Tau nih Bang Rian dari semalem ditelpon malah di matiin."

"Ya mungkin dia sibuk."

"Sibuk apaan kan dari kemaren dia libur."jawab Jihan  ketus.

Adriano Neill Miller,kakak pertama Jihan yang kini menetap di Amerika setelah lulus sekolah kemiliteran disana.Sudah hampir 2 tahun tak pulang karna ia mendapat tugas dikantor pusat,bahkan libur musim panas dan hari raya.

"Yaudah entar dicoba lagi,ayo keburu telat."

.
.
.
.

Jamkos mapel Agama digunakan Jihan untuk mendengarkan curhatan Rana tentang putusnya dia dari Dirga."

"Ya kemaren pas dia kerumah,langsung aja gue putusin."

"Baguslah gue turut berbahagia."

"Tapi sejujurnya gue rada kasian sama Dirga,gue nggak tega liat mukannya waktu gue ngomong minta putus."wajah Rana berubah kala mengingat kejadian semalam.

"Ngapain  ngasihani cowo bangsat?biar tau rasa tuh orang!"

Tak lama berselang datang satu lagi manusia alay dari kelas seberang,siapa lagi kalau bukan Sabrina?wajahnya  terkesan menampilkan ekspresi yang menahan kehebohan seban Sabrina memang tak mau dinilai minus dihadapan orang lain.

"Napa nggak bilang kalo jamkos bambang?" ujarnya duduk di kursi kosong sebelah Jihan.

"Aduh mba princess,emang kelas lo jamkos?ngapain lo kesini?" Sahut Rana kembali pada logat kealayannya.

"Lagian nggak usah sok kalem depan orang Bri."tambah Jihan.

"Sumpah nggak dianggep." kata Sabrina datar.

"Elah ada apaan sih?"Ujar Jihan.

"Dikantin aja ngobrolnya biar gue nggak perlu jaim-jaim amat."

"Dasar kura-kura alay lo"cicit Rana

Mereka bertiga memilih duduk di bangku pojok kantin.Lumayan cukup sepi walau memang ada beberapa anak yang sama-sama jakos ataupun bolos.Jihan baru datang membawa nampan berisi 3 porsi batagor dan es teh.

"Mau cerita apaan sih lu Bri?" kata Jihan antusias.

"Oke lo pada harus denger,apalagi elo Jih."

"Elah cepetan!!" tambah Rana.

"Lo dah tau kalo Kak Sean dah punya pacar?"

Jihan menghentikan ritual makannya seketika,ia menatap Sabrina datar.Sementara itu Rana malah tersenyum meledek,ya karna dia ada di kubu Jihan-Saga.

"Sumpah demi apa lo?" kata Jihan.

"Sumpah dah,namanya Meisya anak 12 IPA 3."

"Dah lah Jih,kan masih ada Saga yang katanya cuma sahabat tapi mesranya dah kaya suami istri." Rana menaikkan alis genit.

"Amit!! ama tuh cangkorang!pupus harapan gue bisa jadi pacar Kak Sean....patah hati." Jihan justru mengaduk-aduk batagornya,seketika hilang nafsu makannya.

"Tenang aja Jih masih ada harapan tunggu putusnya aja....sabar." Sabrina menyemangati.

"Tapi setau denger-denger sih mereka dah temenan dari kecil trus dah dijodohin pula."tambah Rana.

My Bestie(slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang