Pesan anda telah dikirim. Urung Lihat pesan
To: radicakra15@gmail.com
From: astrimaudya@gmail.com
Subject: Kedai Sepi MenepiHalo Radi,
Aku sudah membaca pesanmu dan cukup memberiku perasaan campur aduk setiap selesai membaca satu persatu paragrafnya.
Aku mulai darimana ya?
Sejujurnya, empat tahun lalu aku sangat tidak suka dipasangkan denganmu untuk kelompok belajar. Aku bahkan sempat protes dan meminta ganti pada walikelas kita, duh siapa ya namanya, aku lupa 😅
Tapi beliau hanya menjawab, “Astri… Radi itu sudah pintar, dia tidak butuh teman belajar, dia hanya butuh teman dan ibu harap kamu dapat menjadi teman pertamanya.”
Aku yang mencak-mencak dalam hati, tetapi terlahir malas beradu argumen tentu saja akhirnya hanya menerima keputusan dan kita pun sekelompok.
Awalnya aku kira aku akan sangat menderita, tetapi ternyata tabiatmu yang sangat berlawanan denganku membuatku sangat penasaran. Aku belum pernah bertemu dengan orang seperti kamu.
Aku…. sempat suka padamu, Rad. Hehe :D
Karena apa ya, karena kamu baik, pintar, dan wajahmu ganteng sedikit kalau rambutmu acak adut saat mengerjakan soal Fisika.
Ayahku yang tiba-tiba memaksaku untuk kuliah kedokteran dan melarangku kuliah teknik di Bandung, “Kamu tuh perempuan.” bentaknya hari dimana kita mendaftarkan pilihan SBMPTN.
Aku bingung, aku sedih, perasaanku campur aduk, aku kecewa dan marah pada orang tuaku, pada diriku sendiri. Lalu, aku teringat kamu. Aku takut kamu marah padaku, makanya aku tidak memberitahumu sama sekali…
Sewaktu itu pikiranku bertabrakan, aku merasa aku tidak sepenting itu dan kamu akan baik-baik saja walaupun aku tidak jadi kuliah teknik bersamamu, tetapi di saat bersamaan aku merasa aku berhutang budi padamu dan setidaknya perlu memberitahu dimana aku akan berkuliah.
Terus terang Rad, saat kamu meneleponku waktu itu, aku baru saja menangis. Aku bingung aku harus jawab apa :(
Kita tidak ada hubungan, tapi sama seperti kamu, aku pun sudah merencanakan akan pulang ke Bandung setiap libur tengah semester hanya untuk bertemu kamu.
Kalau kamu tidak keberatan tentunya hehehe.
Aku juga ingin Rad mendengarkan keluh kesah kuliah teknikmu, menaiki motor berduaan di alun-alun, makan batagor di Minggu pagi, dan menemanimu wisuda di Sabuga lalu gantian kamu yang menemani aku saat sumpah dokter yippie >_<
Kuliah merantau awalnya buruk tau, tidak seceria yang aku tampilkan di Instagram. Aku rindu dinginnya Bandung, papah mamah, teman-temanku,
dan kamu tentunya.
Aku juga pernah memiliki jadwal menentu setiap hari untuk menangis, ya benar, menangisi kamu yang mengblokir seluruh kontak sosial mediaku.
Yah apapun yang terjadi itu sudah di masa lalu, selebihnya kamu tau bagaimana.
Judulnya memang Draft karena awalnya aku memutuskan untuk tidak mengirimkannya padanu.
But i owe you an explanation, so…
Aku sempat suka padamu, Rad.
Kamu teman laki-laki yang pernah memperlakukanku dengan sangat baik, aku harap kamu segera menemukan kebahagiaan.
Aku sudah baik-baik saja kok, maaf ya atas tindakanku yang impulsif dan melukai hatimu.
Aku harap kamu bahagia, nanti aku beri diskon kok kalau aku sudah buka praktek.
Teman belajarmu yang berisik,
Astri
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepi Menepi
Short StoryHanya serpihan kenangan milik Radi yang perlahan muncul kembali ke permukaan setelah lama terkubur di antah berantah. ••• Inspired by Diorama - Tulus