Budayakan vote sebelum membaca
Happy reading... 💕
Riana kini pamit untuk pulang bersama dengan Nando
"Mah pah Nando izin anter Riana ya" Nando berniat pamit pada kedua orang tuanya
"Yaudah ia, tapi jangan dibawa kemana mana ya anak orang" ucap Papa Nando
"Siap pak" Nando hormat kepada Papanya
"Ibu Polisi besok main sama aku lagi ya" teriak Gio dari loteng
Cast gio
"Siap orang baik" Riana tersenyum Riang pada Gio lalu berpamitan kepada Papa dan Mamanya Nando
"Om tante, Riana pamit ya. Assalamu'alaikum" Riana mencium pundak lengan Papa dan Mama Gio juga nando
"Waalaikumsalam" jawab salam Papa dan Mama Nando
Akhirnya mereka berdua menjauhi kediaman Nando bersama sang anak dari pemilik rumah menggunakan kendaraan beroda empatnya
"Ternyata kamu bisa juga ya ambil hati kakak aku" Nando tersenyum pada Riana
"Gak sengaja kok" senyum Riana kembali pada Nando
"Makasih ya sayang" Nando mengelus pipi mungil Riana sedangkan Riana hanya menjawab dengan senyuman
***
Sampailah Riana juga Nando di sebuah rumah yang sangat mewah dengan corak warna orange layaknya senja
"Ini rumah kamu?" tanya Nando kaget
"Ia? Kenapa? Ga pantes ya" Riana hanya tersenyum saat Nando seakan akan tak percaya karena jika di sekolah Riana hanya berpenampilan sederhana juga jika berangkat sekolah ataupun pulang ia hanya menggunakan angkutan umum
'Aku ga salah pilih kamu' batin Nando
"Mau ke dalem dulu?" tawar Riana ramah
"Mm. Kapan kapan aja ya, udah malem juga ga enak" Nando sebenarnya ingin mampir namun sayang ia teringat pesan orang tuanya tadi
"Oh gitu, yaudah deh" Riana masih dengan senyumannya
"Tetap seperti itu, aku bahagia" Nando sangat bahagia melihat Riana yang yang selalu tersenyum menutupi kepedihannya
"Yaudah kamu pulang gih" pinta Riana
"Ngusir nih?" tanya Nando dengan jahil
"Ish maksudnya kan udah malem" jelas Riana
"Ia deh ia, tapi kamu masuk dulu ya" pinta Nando balik
"Ngga mau, kamu dulu yang balik, akukan tinggal masuk aja" jelas Riana
"Tapikan takutnya ada apa apa" bela Nando
KAMU SEDANG MEMBACA
dont Cry Riana
Teen FictionRiana terpaksa menikah dengan seorang pria yang memiliki sifat layaknya anak kecil karena hanya ia yang mampu membuat pria itu tenang meskipun terkadang ia harus menerima sifat suaminya yang tak karuan.