Part 8

32 8 0
                                    

Budayakan vote sebelum baca

Happy reading🤗💕

Riana kini memutuskan untuk berangkat ke sekolah sendirian menggunakan angkutan umum. Sebenarnya Nando telah menghubunginya semalam untuk meminta maaf da mengajak Riana pergi ke sekolah bersamanya. Namun Riana masih beum bisa memaafkan ucapanNando kemarin

“nih bang...makasih ya” Riana menyodoran uang kertas seniai lima ribu rupiah kepada sang pengemudi angkutan umum tersebut

“makasih ya neng” jawab sang pengemudi lalu kembali melajukan kendaraannya

Riana memasuki gerbang sekolah seperti biasanya dan menyapa penjaga sekolahnya setiap kali bertemu
“pagi pa” sapa Riana tersenyum sopan

“pagi neng” jawaban dari bapak satpam dengan tanda nama di bajunya PARJO

“duluan ya pa” Riana pamit pada Pa Parjo dan beliau menjawab dengan jempol yang ia ajukan

Aneh? Dimana Nando? Riana sempat bertanya pada hatinya sendiri, namun ia mencoba untuk tidak perduli pada pria itu

Riana memasuki kelas dengan santai. Siapa sangka dari luar kelas nampak sepi Riana sempat bingung namun ia mencoba untuk tidak memperdulikannya

kasih sudah ku akui
Semua salahku padamu
Beri aku kesempatan
Untuk buktikan cinta setia padammu lagi

Ohh maaf maafkan diriku
Yang telah memubuat hatiu terluka
Hanya kau cintaku
Ku tak pernah fikir tuk pergi darimu
Walau hanya sekejap saja

Jangan pernah kau berfikir
Untuk tinggalkan diriku
Beri aku kesempatan
Untuk buktikan cinta setia padamu lagi

Nando menyanyikan lagu dari Rio Febrian yang berjudul maafkan menggunakan gitarnya
Nando telah mempersiapkan ini semua pagi pagi sekali dengan harapan sang kekasihnya memaafkan dirinya

“Riana? Aku tau omongan aku kemarin kelewat batas, tapi asal kamu tau aku itu cemburu sayang” Nando menggenggam kedua lengan Riana, sedangkan wanita itu? Hanya bisa termangu melihat Nando yang tadi bernyanyi

“aku tau kamu cemburu, tapi apa harus dengan kakak kamu sendiri? Coba fikirin duulu deh” jawab Riana melepaskan genggaman Nando pada lengannya, lalu Rianapun duduk di kursinya dengan Nandoo yang masih berdiri di depan Riana

“sana masuk, bentar lagi bel” ucap Riana bernada mengusir namun sebenarnya ia telah memaafkan Nando

“ga akan” Nando tetap teguh dalam pendiriannya

“terserah, dasar keras kepala” Riana pura pura marah pada Nando, ia hanya ingin melihat seberapa sayangnya Nando pada dirinya

“oke” jawab Nando yang kini duduk disamping Riana

“ehh.. ngapain kamu disini” tanya Riana

“dudukah. Pegel tau berdiri terus” Nando dengan manjanya duduu di sebelah Riana

Tak lama para siswa kelas Rianapun datang disertai dengan guru yang ada dibelakang mereka

“selamat pagi anak anak”sapa guru wanita tersebut

“pagi bu” jawab seluruh siswa

“Nando sana napa, aku mau duduk nih” ucap Rita berasil membuat keriuhan dan menjadi pusat pehatian satu kelas

“cari tempat duduk ang lain napa” ketus Nando pada Rita

“ga mau, lagian udah ga ada yang kosong juga” lanjut Rita
Sedangan Riana hanya tersenyum dibalik tawanya, karena ia yakin sebentar lagi Nando pasti akan dimarahi oleh salah satu guru killer di sekolah Angkasa

dont Cry RianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang