Yujin tidak pernah menyangka akan bertemu seseorang yang pernah dibicarakan oleh ibunya. Orang yang dapat didengar suaranya saat kamu tidak menggunakan alat itu. Orang itu adalah Seungmin
Ahn Yujin, atau sering di panggil Yujin ini adalah Seorang anak yang bisa dibilang terkenal di penjuru SMA SKZONE 21, Yujin terkenal bukan karena cantik atau kaya melainkan isi otaknya yang bisa dibilang "Anak Dari Einstein". Tahun lalu Yujin mengikuti Olimpiade Sains tingkat nasional. Yah, walaupun hanya mendapat peringkat kedua tetapi itu sudah menjadi suatu penghargaan yang sangat berharga baginya.
Jika kalian mengira ia berasal dari keluarga yang berkecukupan, kalian SALAH BESAR. Yujin lahir di keluarga yang bisa dibilang kurang beruntung , ayah dan ibu nya sudah diambil oleh tuhan terlebih dahulu disaat kejadian kecelakaan pesawat yang ingin membawa orang tuanya ke tempat kerja baru. Yujin merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara, kakak pertamanya bekerja disuatu perusahaan dan adiknya sekolah disekolah yang sama dengannya.
Hari ini semester genap dimulai, yaitu semester penentuan lulus atau tidaknya Yujin dan teman temannya ke tingkat selanjutnya. Yujin seperti biasanya, duduk menghadap jendela sembari memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Yo! Yujin, tumben lo murung gini? Hari pertama semester genap lho jin! Masa lo gak happy?" Tanya seoarang siswi bername tag KIM MINJOO.
"Gak ada apa – apa, aku cuma pengen tenangin diri" Jawab nya.
Yujin menceritakan masalahnya kepada dua temannya itu, ia sedang bingung. Ka Eunbi belum mendapatkan gaji sedangkan biaya rumah semakin tinggi karena itulah ia murung, ditambah lagi Wonyoung dan dirinya sebentar lagi akan naik kelas yang pasti membutuhkan peralatan sekolah yang baru.
Mereka yang mendengarnya merasa kasihan dengan Yujin, tetapi mereka tau Yujin anak nya keras kepala. Ia tak mau menyulitkan orang lain dengan masalahnya, karena ia pikir masalahnya harus diselesaikan oleh dia sendiri.
"Oy! Tugas dari bu Irene udah selesai? Liat dong" Ganggu Felix.
Felix merupakan kembaran dari Chaewon yang sifatnya bertolak belakang dengan Chaewon, jika Chaewon kalem dan santai berbeda dengannya yang tak bisa diam dan bisa dibilang pecicilan.
Diwaktu yang sama di kelas yang berbeda, ada Wonyoung yang juga murung karena masalah keluarganya. Ditengah – tengah ia harus memikirkan masalahnya tiba – tiba seorang siswa bernama YANG JEONG-IN menghampirinya dan mengejutkannya dengan cara menepuk pundak Wonyoung.
"Wony, lo kenapa? Ada masalah? Sini cerita sama gue" Bujuk Jeong-in.
"Apa gue harus cerita ke lo? Lagian lo ngapain sih sok peduli sama gue" Tolak Wonyoung yang berhasil membuat Jeong-in hampir marah.
Karena Jam pelajaran sudah hampir dimulai, semua siswa harus duduk dibangkunya masing – masing. Yujin, seperti biasa ia bisa menjawab semua pertanyaan dari guru terutama sains. Tetapi pikirannya masih belum lepas dari masalahnya, kenapa tuhan tidak berlaku adil padanya?
Disaat istirahat seperti biasa ia pergi kekantin hanya untuk membeli sepotong roti dan susu kotak, ia tidak bisa membeli makanan yang kebih dari itu karena memang ia tidak punya cukup uang. Saat sedang perjalanan menuju ke kelasnya ia menabrak seseorang yang membuat nya hampir terjatuh.
"E-eh maaf ya, aku tidak sengaja" Yujin meminta maaf kepada orang yang ia tabrak.
"E-Eh udah gapapa, lagian lo gak sengaja juga kan? Lo Yujin kan?" Tanya siswa bername tag KIM SEUNGMIN tersebut.
Bukan nya menjawab, Yujin malah berlari menuju kelasnya. Saat sampai ditempat duduknya ia menangis, sampai membuat Minju dan Chaewon terkejut dengan tangisan Yujin.
"Aku capek.. hiks... kaya gini.. hiks..."
Haii para reader yang budiman gimana dengan prolog nya ? maafkan dengan penulisan sama Cuma sedikit karena ini book pertama aku sama temen aku jadi maaf yaa
Jangan lupa votment yaa semua biar aku dan temen ku semangat dengan book ini ok semuanya.
SAMPAI KETEMU DI CHAPTER 1 SEMUA BABAY KHAMSAHAMNIDA
SAYONARA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
