chapter 5

29 8 1
                                    

"Ra, nanti pas lu udah ada di depan ka Fadli."

"apa? tebar pesona?"

"nah itu lo tau."

"ih apaansih murahan banget tau Cik."

"yaudah lah terserah."

Cika yang sedang mengatur strategi tetapi Kira mengabaikannya, lalu Cika  pura-pura ngambek agar Kira mau mengikuti strateginya.

"i-iya gue mau."

"anak baik." Ucap Cika sambil mengusap rambut Kira.

"tapi boong wlee, BUK!" Ledek Kira sambil lari yang tiba-tiba menabrak seseorang.

Bagus Ra bagus! Gumam Cika yang sedang kesal tiba-tiba mudar begitu saja saat melihat kejadian itu.

"lo gapapa?"

"gapapa? ya jelas.." Jawab Kira sambil mengedipkan mata seolah mengode Cika untuk jawaban selanjutnya.

Cika menjawab dengan mengedipkan mata dan mengangguk seolah memberi kode terserah Kira jawabannya.

"ya jelas eung.. ada apa-apa dong, tuh rambut gue jadi berantakan." Jawabnya gugup.

"yaudah sini gue benerin."

"hah?"

"mau gue benerin ga?"

"ma-mau lah."

"wkwk biasa aja kali."

"hah iya."

Apaansi kok gue jadi gugup gini benerin rambut dia doang. Gumam Fadli yang sedang membenarkan rambut Kira seperti semula.

"woi biasa aja kali, gausah merem melek aja."

"ohh iya, mata gue emang enak diliat apalagi bulu mata lentik dari pabriknya."

"nah tu tau."

"apaan?"

"iya bulu mata lo lentik."

"ohh iya."

Hah apaan, dia ngomong apa woiii, dia bilang bulu mata gue lentik? yaa walaupun lebay kan setidaknya dia sudah mengakui kelebihan yang sedikit  dibandingkan kekurangan gue.

aloo people, makasih udah baca sampe chapter 5. oiya maap kalau ceritanya ga jelas yaa karena ini sesuai ide yang muncul di kepala gue aja hehe.

see you di chapter 6
ailopyu💚

PIKEBOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang