8. Baikan

101 62 23
                                    

*
Setelah kejadian itu, aku jadi bingung sendiri menghadapi Kak Farrel.

Di satu sisi dia mendiamkanku setelah terakhir kali aku sok sok an bersimpati tentang masalahnya, ditambah lagi yang dia memarahiku.

Di lain sisi, aku sangat takut dan malu kepadanya. Aku jad bingung sendiri harus bersikap bagaimana.

*
Saat bel istirahat tiba, aku dan teman temanku pergi ke kantin. Hari itu bagian Tara yang memesan.

Sambil menunggu pesanan tiba, Manda mengajakku ke kamar mandi. Sambil menunggunya, aku melamun, memikirkan semua hal yang bisa kupikirkan.

"Hai rel" sapa seseorang membuyarkan lamunanku

Aku menyadarkan diriku dan menatap orang itu, Kak Arga. "Eh lo kak" kataku dengan terseyum

"Lo ngga ke kantin? ngapain disini?" tanya nya padaku

"Hmm habis ini kak, ini gue nungguin temen lagi di kamar mandi" jawabku.

Disebelah Kak Arga ada Kak Farrel yang diam saja dari tadi. Menatap obyek lain dan seperti tidak memerdulikanku.

Aku pun ikut diam dan tidak berniat menyapanya.

*
Saat pulang sekolah tiba, aku menyempatkan diri untuk pergi ke perpustakaan. Selain ada wifi gratis, aku juga bisa menunggu mama menjemputku.

Di dalam sana, aku langsung mencari buku dan hendak membacanya.

*
Setelah dapat bukunya, aku memilih kursi belakang pojok. Saat mau memasuki kursi itu, disebelahnya ada orang yang sedang tertidur.

"Permisi, lo ngga boleh tidur disini" ucapku membangunkannya, daripada nanti dia dibangunkan oleh ibu perpus yang galak itu.

"Permisi kak, bangun, jangan tidur disini, ntar ibu perpusnya marah lho sama lo" kataku lagi setelah melihat dia menggunakan badge kelas 11

*
Tidak ada gerakan apapun, aku pun pasrah dan hendak meninggalkannya.

Saat baru saja aku berdiri, tiba tiba dia menjawabku, "Jangan pergi" ucapnya masih dengan posisi kepala terbenam karena tidur di atas meja.

Aku yang menyadari suaranya, cepat cepat saja ingin langsung musnah dari sana.

*
Aku langsung berdiri tetapi dia bicara lagi, "Lo denger gue ngga sih" ucapnya lalu mengangkat kepalanya dan menatapku

Benar, dia Kak Farrel. "Hobi ya lo tu muncul gini, btww masih ganteng aja lo kak padahal muka bantal banget lo" gumamku

Aku menjawabnya, "Lo dah lama tidur disini kak? Muka lo bantal banget ihh"

Dia sedikit tersenyum, "Yang penting ganteng" ucapnya sangat percaya diri

"Lah kok dia tau apa yang gue pikirin" kataku dalam hati

Aku langsung menjawabnya cepat, "Ih pede amat sih lo kak, geli deh"

Lalu dia tertawa puas

"Alister banget sih lo kak, pede selangit terus ntar ngakak sendiri" gumamku lagi dan lagi

"Ehh kak lo jangan ketawa keras gituuu, nanti dimarainn petugasnya" kataku lalu mencubit perutnya

"Aduh sakit" katanya memegangi perut

"Eh sori sori kak" refleks karena merasa tidak enak, aku memegangi perutnya dan mengusapnya pelan

"Lucu banget sih lo" katanya lagi yang membuatku terbang detik itu juga

*
Massage
Justin : Woi, mama ngga jadi jemput, gue jemput lo nih, cepetan keluar, 5 menit ngga keluar gue pulang bye

"Ih dasar punya kakak gini amat si" ucapku pelan

"Kenapa lo?" tanyanya yang ternyata mendengarku

"Ini lho, aku mau dijemput tadinya sama mama, malah sama kakak, mana ngga sabar banget dia jadi orang" kataku kesal sendiri

"Yaudah yuk ke gerbang" dia langsung berdiri meninggalkanku

Aku bergerak cepat, manaruh bukuku, dan mengejarnya.

*
"Ih cepet banget sih kak jalan lo, jangan jangan lo atlet jalan ya" kataku sambil ngos ngosan

"Yaudah ni gue pelan" ucapnya memperlambat langkahnya, "nanti malem kosong ngga" sambungnya

Aku langsung tersenyum senang, "Kosong kok kak, kenapa?"

"Ngga usah mikir aneh aneh, nanti malem belajar dia cafe kemarin" katanya membuatku kesal

"Sok tau banget sih dia apa yang gue pikirin" gumamku kesal sendiri

"Yaudah nanti malem jam 7" kataku sebal sendiri

Aku langsung berjalan cepat didepannya.

"Dasar cewek" katanya pelan yang masih bisa kudengar

"Woi kak tanggung jawab gue terbang digituin doang" gumamku dalam hati

*
Saat sudah sampai disana, aku melihat Kak Arga. Dia sangat sibuk mencatat pesanan pelanggan.

Aku memanggilnya, "Kak Arga"

Dia mencari asal suaraku, lalu dia msnghampiriku, "Eh Aurel lo disini?" tanyanya

"Iyaa kak rencananya si gue mau belajar lagi sama Kak Farrel" kataku menjelaskan

*
Kak Farrel pun datang, dan langsung duduk di sebelahku. Didepanku masih ada Kak Arga. Mereka bertos ala pria sebelum memulai obrolan.

"Jadi beneran nih kalian udah balikan?" tanya Kak Arga kepada kami

"Balikan?" jawabku dan Kak Farrel bersamaan

"Eh salah, baikan ya yang bener?" tanya Kak Arga sambil nyengir

"Ih aneh lo" kata Kak Farrel santai

"Gimana sih kak wkwk" ucapku lalu tertawa

"Yaudah rel mau mesen apa?" ucap Kak Arga lagi

Kami berdua sama sama diam. Takut salah paham lagi seperti saat Kak Arga menawariku pulang bersama.

"Kalian berdua budek apa gimana? gue nanya loh ini" ucapnya lagi

"Rel siapa maksud lo?" kata Kak Farrel mewakili pertanyaanku

"Oh kalian berdua sama sama Rel namanya? lucu juga" ucap Kak Arga lalu tertawa

"Americano tanpa gula 1, Kopi soklat 1, es nya dikit semua" balas Kak Farrel sekalian memesankan pesananku

"Sok romantis lo babi, sok sok an mesenin Aurel" kata Kak Arga lalu pergi menjauh

"Thankyouu kak" kataku kepada Kak Farrel lalu tersenyum yang hanya dibalas dengan anggukan olehnya

"Lucuuu banget sih lo kak, gemes kan gue" gumamku dalam hati

JANGAN LUPA VOTE KOMENNYA YAA
-AUREL CANTIQ

still youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang