Jangan suka mengambil keputusan sesukannya jika tak tahu akhirnya kan seperti apa.
|dellrznt |
___________________________________________"Hey,, bangun dek... bangun..." Suara lembut itu terdengar sayup ditelingan Aldo yang masih terlelap.
"Fano,, bangun..." Dengan sedikit guncangan dibahunya akhirnya Aldo terbangun dengan kesadaran yang belum lengkap.
"Iya Bun... hoamm.." Jawabnya dengan suara serak sehabis bangun tidur.
"Kalo iya itu melek!" Lia, Bunda Aldo memukul pelan lengan putranya.
"Bun,, ini tuh.. masih setengah 5" Kata Aldo yang jengkel dengan mamanya.
"Kamu gak mau sholat asar dulu? Hmm?" Tanya Lia mengingatkan putranya itu.
"Astagfirullah! Lupa" Aldo berlari setelah menepuk keningnya membuat lia menggeleng sambil tersenyum.
"Anak itu kapan berubahnya?" Lia beranjak dari kamar anaknya untuk menyiapkan makan malam.
Selesai sholat, Aldo segera turun menuju dapur setelah menghirup aroma sedap.
"Bunda masak apa?" Tanya Aldo sambil menatap hidangan diatas meja.
"Ayam kremes, sayur kangkung, sama cumi tinta hitam..." jawab Lia sambil memperagakan gaya seperi master chef.
"Hem hem,,, bau apa niiii??" Pandangan keduanya teralih pada suara dari arah ruang tamu.
"Ayah pulang,,," teriak reno, ayah aldo lalu menghampiri mereka didapur.
"Eh?? Ayah mau ngapain?" Tanya aldo saat melihat reno hendak memeluk lia.
"Ya mau peluk bundamu lah! Emang kamu ga ada yang bisa dipeluk?" Memang reno itu sangat beda dengan lia. Sewot!
"Gak gak! Ga boleh!!" Lalu aldo berdiri didepan bundanya menghalangi ayahnya.
"Loh loh,, kenapa? Istri ayah itu.." ucap reno dengan tangan yang berusaha menggapai tubuh istrinya.
"Ayahnya fano yang paling ganteng,, karna satu satunya... Ayah kan baru pulang ngantor, jadi menurut fano ayah itu kotor dan penuh dengan bakteri yang kita ga bisa liat tanpa bantuan mikroskop! Jadi ayah silahkan membersihkan tubuh ayah dulu sebelum menyentuh bundaku yang cantik ini.." setelah mengucapkannya aldo segera mengambil nafas sebanyak banyaknya. Mampus lu!
"Fano,,," ucap lia lembut mencoba menegur putra bungsunya.
"Kamu bener fan, ayah kan keringetan ya? Yaudah ayah mandi dulu!" Lalu reno bergegas menuju kamarnya dan mandi.
Setelah ayahnya pergi, aldo berbalik dan menatap bundanya lalu tertawa terbahak-bahak bahkan lia juga melakukan hal yang sama.
"Bwahhahh.. ayah goblok ya bun? Kerjaan dokter tapi ya gitu.." kata aldo yang diangguki oleh bundanya.
"Huss,, bunda aja heran kenapa dia bisa jadi dokter." Lia ikut menimpali aldo.
Sungguh kasihan reno, dinistakan oleh anak dan istrinya. Ck ck ck!
Saat ini keluarga itu sedang duduk dimeja makan. Ada aldo, reno, lia, dan keano-kania, kakak kembar aldo.
"Bun, abis ini adek main ya sama temen temen" izinnya pada sang bunda, sambil menerima suapan dari kania.
"Emang lo punya temen?" Tanya keano dengan wajah mengejek, dia memang seperti itu.
"Kean! Diem kamu!" Ketus kania, dia sangat menyayangi aldo membuat keano memutar bola mata jengah.
![](https://img.wattpad.com/cover/217396170-288-k625269.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Piece Of Heart
Teen FictionSaat sesuatu milikku ada padamu, barulah kamu seutuhnya milikku. Bukan kisah cinta yang mulanya benci jadi rindu, tapi kisah utuhnya cinta tanpa saling memiliki.