Prolog.

32 9 0
                                    

4 Oktober 2007.

***

"Bunda..." ucap anak kecil bernama Aludra yang sering dipanggil dengan Al "ini dimana? Itu siapa?" tangan kanannya menunjuk perempuan seusia dengannya dan tangan kirinya menarik narik baju milik sang bunda.

"Sayang, jangan nunjuk orang nggak baik" ayahnya ikut menimpali "mulai sekarang anak perempuan itu akan jadi saudara Al" ucap ayahnya kembali.

"Adik Al?"

Bunda dan ayahnya menggeleng "bukan adik karena usianya sama kayak Al, bahkan tanggal lahirnyapun sama, sekarang"

"Berarti kayak yang film Al tonton, dia itu kembaran Al. Horee akhirnya Al punya kembaran" senyumnya merekah sambil mendekat kearah perempuan yang berada disamping seorang anak laki laki sambil memegang tangannya.

***

Setelah sarapan pagi, anak anak langsung keluar dan bermain dengan teman teman yang sama sama menghabiskan waktu dipanti ini. Sama halnya dengan dua orang yang sedang ada dihalaman belakang panti ini langsung keluar menyambut hari namun tidak bergabung dengan teman teman lainnya, karena salah satu dari mereka tidak menyukai bermain bersama yang lainnya.

Canis dan kakak laki lakinya. Canis perempuan berusia empat tahun itu, satu tahun lebih muda dari kakaknya, kak Riu. Perempuan bernana Canis ini bertubuh pendek, memiliki wajah yang putih, dan bola mata yang meneduhkan. Berbeda dengan Riu, laki laki ini tinggi, wajah yang agak kecoklatan ditambah dengan hidung yang mancung dan matanya yang tajam.

"Happy birthday Canis!" ucap kakaknya sambil memberi donat yang ditumpuk diatas piring.

"Wahh, terimakasih kak Riu" ucap Canis sambil menyebutkan nama kakaknya, senyumnya merekah.
"Donatnya ada dua, ini aku dan satu lagi buat kakak"

Keduanya memakan donat yang tadi diberikan untuk Canis oleh kakanya, Riu.

"Kamu senang?" tanya Riu. Anak perempuan berusia empat tahun itu mengangguk cepat lalu menjawab.

"Aku senang kak" kata Canis dengan muka yang menampilkan kesenangan. Namun tak lama kemudian wajah itu sudah menjadi murung.

"Kenapa Canis?" tanya Riu.

"Sekarang terakhir bersama kak Riu" ucapnya sedih, matanya mengeluarkan air.

Riu menghapus "jangan sedih, ini hari bahagiamu" padahal Riupun sama merasakan kesedihan karena adik satu satunya dipanti akan diadopsi oleh keluarga yang terkenal akan kekayaannya. Memang berat melepaskan namun ini kebahagiaan untuk adiknya.

"Kak Riu janji ya kalau aku nggak ada, kakak akan berteman dengan yang lainnya ya" ucap Canis karena tidak mau kak Riu tidak memiliki teman saat dirinya tak ada nanti.

"Iya kakak janji" ucap Riu "jangan nangis lagi, nanti kita bisa main lagi"

***
"Hai, nama kamu siapa? Aku Al!" ucap Al semangat.

"Canis" ujar Canis sambil tersenyum.

Al memeluk Canis "salam kenal ya kembaran Al!"

"Bunda yang Al tonton di tv kalo kembar namanya suka hampir sama, kok ini beda aku Al dia Canis" ucap Al pada bundanya.

"Sama kok sayang, Bintang Aludra Pramudita dan Canis Major Pramudita" Al hanya mengangguk.

"Canis ayo kerumah kita" ajak Al dan menarik tangan Canis menuju mobil.

"Kak sampai jumpa, Ingat janjinya ya!" ucap Canis sebelum pergi

***

Sudah seminggu Canis tanpa disisi Riu. Sekarang hari minggu, kata pengasuh panti asuhan ini, Canis akan bermain bersama Al disini. Riu menunggu itu dengan semangat karena akan bertemu dengan adiknya itu.

Sesuai janji satu minggu yang lalu, Riu mulai berteman dengan yang lainnya dipanti ini.

Riu sudah menunggu didekat gerbang sambil membawa kado untuk adiknya sebagai hadiah dihari ulang tahunnya yang belum sempat ia kasih. Kata pengasuhnya, Canis sedang ada diperjalanan.

Tubuh Riu ada yang mendekapnya, bukan Canis tapi pengasuh panti ini sambil menangis.

"Riu... Canis meninggal karena kecelakaan saat diperjalanan"

Riu diam mencerna ucapan pengasuhnya itu. Tatapan Riu menyiratkan luka, Canisnya dulu yang menjadi alasan Riu menerima takdir. Canis yang memberikan tawa dihidup Riu, sudah tak bernyawa lagi.

Kado berbungkus pink yang didalamnya terdapat boneka sudah tak bernilai lagi.

***
Rhmmp1412_
Sabtu, 15 April 2020
Rancaekek, Bandung

***
Assalamualaikum teman teman❤
Bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu ya ditengah wabah yang melanda ini.

Oh ya bagaimana dengan prolog nya?
Jan lupa vote and coment:)

SiriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang