Kesal

16 3 0
                                    

Ayo kita lanjutkan......
Yuhuuu
Jangan lupa vote dan komennya yaaa 

Maaciw😍

***

"Satu hal yang perlu kamu ingat, jangan pernah membenci siapapun dalam hatimu, karena itu mengotori hatimu."

-kholisoh24-




"Bun, aku pergi jogging ke taman depan ya." Teriak Rahma sambil berjalan menuruni anak tangga untuk menghampiri Bundanya.

"Ya ampun nak, gak usah teriak-teriak Bunda denger kok." Rahma hanya membalasnya dengan cengiran kemudian pamitan kepada Bundanya.

Rahma berlari kecil dengan baju dan training tak lupa hijabnya. Oh iya, perlu kalian tahu sosok Rahma ini tidak berhijab syar'i dia hanya berhijab biasa, dimana kedua ujung hijabnya tidak menutupi dadanya karena disampirkan ke pundaknya.

Seperti anak-anak Jaman sekarang, dengan setelan baju khas untuk jogging dan tak lupa dengan earphone yang sudah menggangtung di telinganya. Sambil berlari-lari kecil di taman, Rahma bersenandung kecil lagu yang keluar dari earphone tersebut.

Setelah berkeling-keling di taman, Rahma memutuskan untuk pulang dan mandi.

***

"Bun, adek bawain bubur nih. Jadi bunda gausa masak buat sarapan. Ntar ajaa buat makan siang masaknya."

"Ya ampun nak, bisa ga sih dateng-dateng tuh ucap salam gitu. Gausah teriak-teriak untung jantung ibu sehat, kalo ibu kena serangan jantung kamu mau ibu tinggal, hah?" Jawab Bunda Rahma kesal

"Ya ampun bundanya aku yang cantik nya melebihi artis-artis hollywood, jangan tinggalin aku dong. Kan aku sayang bunda. Masa aku tinggal cuma sama Mas aja sii kan gaseru." Ucap Rahma sambil memeluk bundanya dari belakang

"Hhhh.. manjanya kumat deh, ayo kita makan." Mereka berdua menyantap bubur tanpa saling mengobrol.

"Bun, ada yang mau aku tanyain deh." Sahut Rahma memulai obrolan lagi

"Yauda, kamu beresin bekas makan dulu. Terus susul bunda ke ruang tv, kita ngobrol disitu." Ucap bunda sambil berlalu pergi.

setelah selesai merapikan bekas makan, Rahma menyusul bundanya yang sudah asyik menonton tv.

"Bun, kenapa bunda nerima gitu aja lamarannya Hisyam." todong Rahma langsung sambil duduk disebelah bundanya.

Pasalnya Rahma kesal, entah kenapa ibunya mengizinkan sahabatnya untuk mengkhitbahnya. Bukannya Rahma benci kepada Hisyam, tapi Rahma tidak ingin hubungan keduanya retak jika nanti ayahnya menolak khitbahnya Hisyam.

"Loh, gada yang nerima lamaran dan melamar ke bunda loh dek. Kalo Hisyam dia cuma bilang suka sama kamu dan minta izin sama bunda buat mencoba deket sama kamu." jelas bunda Rahma

"Aih, HISYAM RESEK..." teriak Rahma menyalurkan kekesalannya

plak. "Gausa teriak deket bunda kamu dek, udah tau bundamu ini kagetan." kesal bunda Rahma

Rahma mengelus-elus lengannya yang kena tabokan tangan bundanya yang terasa pedas.

"Bun, aku dibohongin sama Hisyam. Dia bilangnya sudah melamar aku ke bunda. kan aku kesel  bun." Semprot Rahma

"kok kamu sewotnya ke bunda sih dek, marahinlah Hisyamnya jangan bundamu." seru bunda sembari pergi dari hadapan Rahma.

"BUN, MAU KEMANA AKU BELOM SELESAI LOH."

"dek gausah teriak, bunda denger tau. Bunda mau ke kamar, mau istirahat." Kata Bunda sambil terus berjalan tanpa menoleh sedikitpun ke arah Rahma.

'Kok sikap bunda lama-lama mirip Hisyam ya, aih kenapa juga aku mikir kesitu. Dasar anak durhaka.' gumam Rahma sambil menepok kepalanya sendiri karena merasa aneh dengan pikirannya sendiri. 


penasaran lanjutannya? 

pantengi  terus cerita aku yaaa gais, jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komennya.

Haturnuhun.. luvv

KHITBAH (new Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang