Part 1

15 2 0
                                    

Raisya sekarang sedang berada di bandara Airpot Paris-Charles de Gaulle. Dirinya gemetar dan merasa dingin, padahal sekarang sedang musim gugur. Dirinya yang hanya mengenakan sweater kuning, celana jeans,dan  topi hitam yang menutupi sebagian wajahnya.

Terdengar pengumuman pesawat akan lepas landas membuat raisya segera beranjak dari duduknya. Raisya merasakan handphonenya yang bergetar, segera membuka handphone. Saat dilihat ternyata pesan mengerikan itu lagi. Raisya yang takut segera melihat sekitar, takut orang itu mengikutinya.

Raisya berjalan tergesa- gesa tak peduli dengan orang orang yang memaki dirinya karna tak sengaja tersenggol. Raisya berhenti sebentar, memerhatikan sekitar. Keadaan bandara yang ramai lumayan memudahkan raisya untuk lepas dari orang itu. Saat akan berbalik raisya menabrak seseorang.

Raisya yang belom siap terjatuh, saat mendongak ia bisa liat seorang lelaki dengan yang melihat raisya datar. Segera raisya bangun sambil membenarkan topi, serta mengambil tas nya. Raisya melihat laki laki yang ditabraknya. Tampan itu nilai pertama yang diberikan raisya pada lelaki itu.

“ desole “ ujar raisya sambil menunduk. Segera raisya pergi dari hadapan lelaki itu.

“ jolie “ ujar lelaki itu dengan pelan. Sambil melihat raisya yang mulai jauh.

______________________________________

Suasana riuh dan sesak mulai memenuhi kantin. Bell istirahat berbunyi 10 menit yang lalu. Dimeja paling pojok kantin, terlihat tiga pemuda yang sedang dikerumuni oleh para perempuan. Dari kelas 10 sampai kelas 12. Hal itu, membuat Rasya, DyaZ, dan Zain risih.

“ kak rasya, jalan yuk sama aku “ ajak layla.
“ ih apaan si lu. Rasya tu mau jalan ama gue, lu gak usah kecentilan deh.” Sarkas irene sambil menatap layla dengan angkuh.

Layla hanya mendengus dan segera pergi dari sana. Irene yang melihat itu pun tersenyum senang. Irene memang terkenal sebagai  perempuan galak dan kejam. Banyak rumor yang bilang irene akan membully habis habisan pada perempuan yang mendekati rasya.

Rasya yang sedari tadi melihat pertengkaran itu pun memilih diam. Irene segera duduk disebelah rasya sambil bergelayut manja.
“ beb, nanti jadikan jalan?” tanya irene dengan suara manja nya. Rasya hanya mendengus melihat kelakuan irene. Rasya melepaskan tangan irene dengan kasar.

“ jalan?, deket sama lu aja gua ogah.” Ujar rasya  sambil berjalan keluar dari kantin.
Irene kesal dengan jawaban yang rasya berikan. Apalagi kejadian itu ada di kantin dan disaksikan oleh banyak orang. Irene pun menatap tajam. Ditatap tajam oleh irene segera orang orang itu pergi dari kantin.

“ rasain lu, lagi jadi cewe centil banget sih." sinis Dyaz. Sambil melemparkan kuaci ke arah irene. Lalu berjalan menyusul rasya.
“ makan tuh kuaci.“ ujar zain dengan senyum jahilnya. Dan berlalu meninggalkan irene dengan rasa malunya.
Irene yang merasa direndahkan mengepalkan tangannya. Irene bangun dari bangku dan keluar dari kantin dengan kaki yang dihentakan.

Rasya berjalan memasuki kelas. Duduk dibangku palin pojok belakang. Disusul oleh dyaz dan zain yang duduk dibangku depan rasya.
“ ras nanti jadikan kumpul dirumah lu?” tanya zain pada rasya.

“ jadi, nanti telpon dewa biar dia ikut juga."

“ lah, dewa emang udah balik dari luar negri?.” tanya dyaz
“ udah. Hari ini dia sampe. “ jawab rasya.

Dyaz dan zain pun hanya mengangguk.

ETERNALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang