Part 3

10 2 0
                                    

"Mencari siapa?”

Semua orang yang ada diruangan itu menole ke asal suara. Seorang perempuan berdiri tersenyum dan mengumbar senyum manis pada orang yang ada diruangan itu.

“ Ica”

“ Ica”

“ Ica”

“ Raisya “

Raisya melambaikan tangan dengan semangat kepada Harris, Radit,Rasya, dan Dyaz. Ke empat lelaki itu kaget dengan kehadirannya. Dewa dan Zain sama kagetnya. Harris segera menarik tangan Raisya kelua dari ruang makan menuju ruang kerjanya. Disusul dengan Radit yang ikut dengan Harris. Rasya masih diam kaku melihat Raisya datang, begitu juga Dyaz yang diam.

Dewa melihat Raisya sampai Raisya hilang dari pandangannya. Ruangan itu masih sunyi, kaget dengan kedatangan tamu yang tidak disangka.

“ Gua belom pernah liat cewe secantik itu.” Puji Zain sambil duduk kembali, semua menengok ke arah zein. “ dia siapa ras? “ ucap sambil melihat Rasya.

“ Kembaran gua “

Dewa dan Zain kaget dengan perkataan Rasya. Yang mereka tau perempuan dikeluarga besar Rasya hanya dua. Yaitu Mamah Rasya yang sudah meninggal dan Mamah Dyaz istri dari adik Harris ayah Rasya.

Setelahnya Dewa dan Zain pamit untuk pulang terlebih dahulu karena sudah malam. Tinggalah Rasya dan Dyaz yang sekarang ada diruang tamu. Mereka berdua masih saja diam.
***
Raisya duduk dengan tegang di ruang kerja ayahnya. Dari tadi dua lelaki di depannya belum membuka suara setelah dirinya memasuki ruangan itu. Sungguh ini sangat menegangkan, ditambah dengan wajah keras ayahnya, dan wajah datar kakaknya. Raisya hanya diam kaku. Ingin bergerak sedikit saja sulit rasanya.

“ Raisya putri damara “ panggil Harris sambil menatap raisya. Raisya hanya diam tak menjawab. Sungguh sekarang dirinya sangat takut. Ingin rasanya kabur dari dua orang ini.

“ Tau apa kesalahan kamu?” tanya Harris.

Pasrah. Raisya pasrah sekarang, salahnya karna pulang dengan gegabah hanya karna menghindari perangkap buaya sekarang dia masuk kandang singa. Raisya pun mengangguk pelan.

Harris pun menghembuskan nafas. Bukan tidak senang dengan kedatangan raisya. Dirinya akan sangat senang denga Raisya yang pulang, tapi sekarang bukanlah waktu yang tepat bagi Raisya untuk pulang.

“ Raisya “ panggil radit dengan lembut. Raisya pun menatap kakaknya Radit. “ masuk kamar dan istirahat” lanjut Radit. Raisya pun segera bangkit. Mendekat ke arah Harris dan memeluknya.

“ Maaf ayah “ ucap raisya. Melepas pelukan pada harris, Lalu mengecup pipi Radit dan pergi keluar dan menuju kearah kamarnya yang ada di lantai dua.

“ Radit segera cari tahu dimana orang itu, kepulangan raisya pasti ada sebabnya.” Perintah Harris pada Radit. Radit pun segera bangkit dan menganggukan kepalanya.

***
Saat tiba dikamar Raisya dapat melihat tidak ada yang berubah sama sekali dengan kamarnya. Semuanya masih sama pada tempatnya saat dia pergi dua tahun lalu. Kasur yang ada ditengan ruangan, meja belajar dekat jendela, sofa dipojok ruangan.

Raisya membuka pintu yang mengarah kearah balkon. Dari sini raisya dapat melihat taman rumahnya. Menikmati angin malam yang sejuk. Raisya menatap langit malam, dirinya berfikir apa ini sudah tepat dengan dirinya kembali padahal luka yang dulu belum sembuh.

Saat angin mulai kencang, raisya segera masuk kedalam. Raisya segera menuju tempat tidurnya, tapi sebelum itu Raisya mengambi sebuah pil dan air mineral dan meminumnya. Setelah selesai dirinya menarik selimut dan mulai memejamkan mata.

***
Pagi pagi sekali kediaman rumah Harris sudah sangat ramai. Banyak pelayang yang mondar mandir untuk menyiapkan sarapan. Harris turun dari kamarnya menuju ruang makan. Diruang makan sudah ada Radit dan Rasya yang duduk bersebrangan. Harris mengernyit saat tidak melihat Raisya.

“ Rasya, dimana Raisya?.” Tanya harris.

Rasya pun baru sadar jika kembaran nya itu belum turun untuk sarapan. “ Belum bangun kayaknya yah.” Jawab Rasya sambil menatap Harris.

Harris segera menyuruh pelayan membangunkan Raisya. Setelah pelayan pergi, Harris menunggu dengan memainkan tabletnya. Tak lama pelayan datang dengan wajah tertunduk.

“ Tuan. Nona tidak ada dikamarnya.” Lapor pelayan dengan wajah tertunduk.

Harris,Radit, dan Rasya menegang mendengar apa yang dikatakan pelayan. Harris memijat kepalanya yang pening. Baru beberapa jam putri nya tiba dan sekarang sudah hilang. “ Rasya “ panggil harris. Rasya menengok kearah ayahnya.

“ Cari adikmu, jangan sampai kejadian itu terulang.” Ucap Harris.

Segera Rasya bangkit dari tempat duduknya, keluar rumah dan menuju mobil. Rasya membawa mobil dengan kecepatan maksimal. Sambil menyetir rasya mengetikan pesan kepada Dewa, Dyaz , dan Zain agar membantu mencari Raisya yang hilang.

GRUP_MANTAP

RASYA:
Bantu gua cari Raisya.

DYAZ:
Heh. Baru beberapa jam udah ilang itu anak.

ZAIN:
Raisya siapa?

DYAZ:
Ica itu Raisya. Buruan bantu cari Zain, jangan nonton mantap mantap aja lu.

ZAIN:
JODOH GUA ILANG!!

DYAZ:
BACOT

DEWA:
BACOT_2

Rasya fokus dengan jalan dan sekitar, dirinya segera menambah kecepatan mobilnya. Karna takut sesuatu terjadi dengan Raisya.

ETERNALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang