Teettt.... Teetttt..... Teettt
Suara yang terdengar seantero sekolah bagaikan penyelamat bagi kelas MIPA 1 yang sedang di ajar oleh miss Yuli guru terkiller di SMA setelah pak Bambang dan buu Leli.
Kelas yang tadi terlihat seperti sedang mengadakan ujian nasional, kini menjelma menjadi pasar yang sumpek, ribut, tidak teratur. Setelah bel istirahat dan keluar nya miss Yuli dari kelas mereka.
Nata yang sedari tadi ngantuk kini menjadi semangat lagi, ia segera bangkit dari duduk nya dan berteriak tidak jelas, termasuk anak-anak yang lain. Ada yang memanggil teman nya sambil teriak-teriak padahal temanya ada di depanya, ada yang kejar-kejaran dengan anak cowo karena pulpen nya di ambil, dan mengajak ke kantin maupun toilet.
Seperti cewe pada umumnya setelah pelajaran selesai pasti pergi ke wc entah itu hanya sekedar berkaca karna kaca di wc lebih besar, atau merapihkan make-up. Begitupun dengan Nata dan teman-temannya.
"Wc kuii"ajak zhyvellyn yang di balas anggukan kepala dari ketiga nya
" Eh bentar wc yang di mana dulu?, wc yang deket masjid atau yang di bawah tangga?"tanya kyra
"Yang di bawah tangga ajalah, yang dulu sebelah masjid rame cuy, mending di bawah tangga sepi" Jawab Nata saraya membenarkan anak rambut nya yang jatuh menutupi mata.
"Yaa kalii Nat yang di bawah tangga, denger-denger nihh katanya wc yang di bawah tangga tu angker, sering ada suara orang nangis. suwer dah kaga boongan" Ujar zhyvellyn sambil bergidik ngerii.
Nata tak meladeni ucapan Zhyvellyn, ia malah berjalan keluar kelas tanpa memperdulikan temannya yang berteriak memanggil namanya.
"EHH NATA THE COCO MAU KEMANA ETDAH, MAEN NINGGALIN AJA" teriak Zhyvellyn, kemudian mengejar Nata, dan di susul oleh Vellyn dan Kyra.
Mareka pun sampai di depan toilet yang katanya angker. "Nat plis balik aja yuu feeling gue gaa enak nih,gue takut ketemu setan" Ujar Zhyvellyn parno sendiri.
"Kaga ada setan di siang bolong Zhyvellyn sayang, yang ada tu otak elu banyak setannya!" Balas Vellyn sambil menoyor kepala kembaran nya.
Nata masuk terlebih dahulu karena sudah di pastikan kalau tidak Nata dulu pasti yang lain tidak akan ada yang bergerak.
"Ehh bentar-bentar kaya ada suara orang nangis gaa sii?" Ucap Zhyvellyn mulai kumat.
"Gaada gausah ngaco"
"Hikss hikss udah please, maafin aku"
"Makanya lo jadi cewe gausah kecentilan"
"Aku tadi cuma--"
Byurrr
"Gausah banyak ngeles lu, jaman sekarang maling mana mau ngaku, maling ngaku penjara penuh, ya ga?" Ujar cewek dengan dandanan menor
"Ohh jelas dong bel, cewe kaya begini harus di basmi kalau di biarin makin menjadi-jadi" Balas Kirana salah satu antek-antek Bella.
Nata yang juga merasa mendengar suara seperti tangisan seperti yang di Katakan Zhyvellyn, menoleh ke bilik paling pojok bagian kiri. "Eh bentar deh kayanya bener apa yang di omong Zhyvellyn" Nata mendekati bilik tersebut dan ternyata bilik tersebut terkunci.
"Kann bener apa kata guee!" Ucap Zhyvellyn bangga. "Ssttt" Nata menyuruhnya diam dan mengikutinya.
Teman-teman nya menyusul Nata kecuali Zhyvellyn sudah di pastikan ia hanya menonton dari wastafel dekat pintu keluar. Memang sifat Zhyvellyn sangat bertolak belakang dengan Vellyn kembaran nya, sifat Vellyn yang pemberani, dewasa, dan tidak kekanak-kanakan. Maka sifat Zhyvellyn sebalik nya penakut,
KAMU SEDANG MEMBACA
NATA
Fiksi Remaja[SLOW UPDATE] Aku, Nathalien Zenith Claude Alger. Aku seorang gadis kecil yang kini tumbuh menjadi remaja tanpa kasih sayang seorang bunda dan ayah, karena bunda meninggal sejak aku kecil dan ayah yang menyalahkan ku atas kematian bunda dan aku sel...