Kini, sudah menjadi tua
Menua pada sel raga
Merapuh dikala nadi
telah melumpuhMungkin, aku tak sekadar seirama
Terlarut dalam suka terlalu lama
Namun, aku kian menggumam
Berabad tak tersentuh sebuah namaApakah aku mati rasa?
Mungkin hanya mati suri
Melihat mereka yang lambat laun
Semakin menjadi iri
Heran saja, melihat sebuah rasa dengan mata
Emang kau buta?Tak apalah
Biar semesta yang menyuruh
Ku tuk mengalah
Huh...
Hai gadis nan menawan dan gagah
Kau baik dan picik
Sudah menenggelamkan ku
Dalam samudera rindu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Rindu
PoetryRindu itu sesak, sesak bernafas, melakukan aktivitas, berfikir, dan merasa. Karena rindu akan membuat hati menjadi tak terkendali akan getaran yang dihasilkan, dan itu tidak menentu, terkadang saat hujan, atau sepi. Rindu itu indah, tapi tak seindah...