Ciuman Hot Miyabi: 17+ Cerita Humor Dewasa

Doggy Style

"Kang, sampean lagi nulis apa?" tanya Ning.

"Nulis gak penting. Lagi bingung mau nulis apa. Lha kamu sendiri kok gak nulis lagi. Moodnya ngambek?" candaku.

"Lagi malas aja, Kang," sahutnya. "Eh, kok judulnya nyleneh gitu? Nanti banyak yang komplain lho...?"

'Biarin. Bodo amat, " jawabku. "Kamu beneran pengin tahu?"

"Nggak sih. Cuma heran aja, kok mau-maunya nulis gak penting. Hahaha."

"Sengaja judulnya begitu, biar yang liat penasaran isinya apa. Memangnya kamu, nulis apapun selalu dibaca orang."

"Hehe. Kan tulisanku bagus... Wekkk."

"Ya, deh. Tak akui. Tulisanmu berbobot, dewasa. Meski orangnya masih imut-imut."

"Akhirnya, mengakui... Hehe."

"Selain itu, aku juga ingin sedikit bahas hal-hal yang tabu untuk diperbincangkan. Biar jadi trending topic. Meski isinya jauh panggang dari api. Gak sesuai blas. Haha."

"Iya. Bawa-bawa istilah dalam kamasutra lagi..."

"Kamasutra? Memangnya kamu tahu?"

"Yah, gak perlu tahu kali. Cuma gitu aja banyak orang juga tahu, kok."

"Ngomongin kamasutra, bukannya kamu juga pernah bahas? Gak ngrasa? Hehe."

"Oh, waktu itu. Cuma iseng kok," jawab Ning. "Jadi, maksud sebenarnya apa, Kang?"

"Kalau pikiran kotor, baca judulnya pasti langsung mengarah ke pornografi. Mengakui?"

"Hmm. Terus?"

"Berhubungan dengan tulis menulis, kita harus selalu membiasakan diri. Tulis apa saja. Untuk melatih kepekaan rasa juga. Soal hasil, biarlah orang yang menilai. Kalau ada yang kritik, dan itu benar, kita jadikan masukan yang positif," sahutku. "Jika dipuji, tak serta merta membuat kita gak mau belajar lagi. Namun, malahan harus berusaha lebih baik lagi."

"Seperti anjing ya... Jika dilatih terus menerus, dia akan mahir juga."

"Hmm... pinterrr. Anak siapa sih? Xixixi."

"Anaknya bapak ibu, dong."

"Kalau malas, gunakan tongkat pemukul anjing. Biar dewi inspirasinya keluar. Hahaha."

"Kena, deh. Nyindir malas nulisku. Huuu..."

Purwokerto, menulis gaya bebas... :D

N.B Menulis itu mudah, bukan? :-)