Digampar Guru

7.8K 27 0
                                    

Waktu SMP kelas 2, aku ikut kegiatan Patroli Keamanan Sekolah (PKS). Tugasnya, nyebrangin siswa-siswa yang mau masuk dan keluar dari sekolahan. Waktunya pagi dan siang. Pagi saat mau masuk sekolah, kira-kira jam setengah tujuan. Dan kalau siang, lima belas menit sebelum bel pulang. Karena sudah kelas dua, makanya ada tugas tambahan, mendampingi kelas satu yang latihan.

Pagi itu, jadwalku tugas. Namun, karena kebiasaan gak disiplin, aku berangkatnya telat. “Ah, palingan nanti ada yang gantiin,” pikirku.

Sesampainya di sekolah, bel masuk kurang lima menitan. “Ad, dicari Pak Haryadi,” kata temanku.

“Emangnya kenapa?”

“Gak tahu. Dari tadi dicariin.”

“Waduh, pasti kena damprat, nih.”

Meski begitu, aku masih tenang-tenang saja. Masih menganggap pencarianku cuma kerjaan teman saja. Apalagi bel masuk sudah berbunyi, dan pelajaran pertama pun dimulai. Waktu itu pelajaran Biologinya Bu Yayuk. “Ah, aman,” batinku.

Pak Haryadi terkenal sebagai guru yang killer. Mau main kasar dengan muridnya. Tugasnya mengajar olahraga. Banyak anak yang takut bermasalah dengannya. Termasuk aku juga.

Tok! Tok! Tok!

Pak Haryadi masuk kelas. “Maaf Bu, mau panggil Fuad sebentar,” izin Pak Haryadi pada Bu Yayuk. Beliau pun langsung berkata dengan tegas, sambil pasang muka marah,  “Yang namanya Fuad ikut saya!”

Alamak! Dengan langkah berat, akupun keluar.

Di luar, di sebelah pintu kelas, aku diceramahi habis-habisan. Aku hanya alasan sebisanya, dan cuma jawab ya, Pak dan minta maaf. Meski hati gak ikhlas dimarahin begitu.

“Kamu itu mau jadi apa kalau gak disiplin?!”

“Apa alasanmu?!”

“Gak usah banyak alasan, karena hanya orang gagal yang banyak alasan!”

“Mana tanggung jawabmu?!”

Dan bla bla bla…

Sampai akhirnya…

Buk! Buk! Buk!

Sambil marah, karena aku gak merespon kata-kata beliau, sepatunya mampir ke betisku. “Waduhhh!” jeritku dalam hati. Aku sadar, jika aku melawan, atau bersuara, pasti urusannya akan panjang. Diam lebih baik.

Dan setelah basa-basi minta maaf, akhirnya beliau bilang, “Jangan diulangi lagi!”

‘Ya, Pak!” jawabku.

Aku pun balik ke kelas dan teman-teman cuma pada senyum-senyum. Dalam hati mungkin bilang, “Syukuriiinnnn…”. Meski malu, tapi aku sembunyikan. Sekalian latihan akting… Hehe.

Ciuman Hot Miyabi: 17+  Cerita Humor DewasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang