Aku terkejut, di hadapanku kini ada Maria Ozawa alias Miyabi, bintang besar dari Jepang. Ia memakai pakaian atas bawah warna putih. Kukucek mataku, mungkin ini hanya mimpi. Ku cubit pipiku. Ah, sakit. Ini bukan mimpi.
"Arigato gozaimazu?" tanyaku sekenanya. Maklum, jaim di depan cewek cantik itu penting. Biar dikira pintar. Meski aslinya bodoh pake banget.
"Ngomong pake bahasa Indonesia saja. Aku ngerti kok," jawabnya santai.
"Baiklah," kataku gemetar. Kebiasan lama kalau ketemu cewek cantik. "Kamu di sini ngapain? Kok bisa di sini? Kapan datangnya?"
"Baru. Aku bisa muncul tiba- tiba saat orang itu memikirkanku. Dan aku di sini untuk menemanimu. Boleh?"
"Dengan senang hati," ucapku gugup.
"Kenapa gugup? Sering liat aku di videoku, kan? Sini coba liat handphonenya."
Langsung saja ia mengambil HP di saku bajuku. Lalu, jari lentiknya sibuk memencet layar touch screennya.
Sementara ia sibuk begitu, aku sibuk memandangi tubuh indahnya. "Lebih cantik aslinya," batinku.
"Wah, banyak juga koleksimu. Fans beratku, ya?" tanyanya manja.
"Eh, iya."
"Sekarang aku di sini. Kamu mau apa? Aku akan menurutinya."
"Aku..."
Tubuhku gemetar lagi. Kali ini bahkan lebih terasa. Berdua sedekat ini dengan cewek cantik, bintang besar, di kamar, membuat tubuhku tambah gemetar dan kepanasan.
"Kamu mau aku cium?" katanya sambil tambah mendekat. Bau parfumnya begitu menyengat. Membuatku tambah deg-degan.
Tanpa berkata apa-apa lagi, ia mencium pipiku.
"Oh my God. Mimpi apa aku semalam."
Muka kami berhadapan. Dekat sekali. Nafasnya terasa hangat menerpa wajah. Matanya menatap mesra padaku. Katanya, "Jika kau terus memikirkanku, mengkhayalkanku, lalu kapan kau akan merampungkan tulisanmu."
Purwokerto, semoga mimpi indah 😉
NB: Untuk apa kau gunakan waktumu yang paling berharga? Sesuatu yang penting? Atau gak penting seperti Miyabi? 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Ciuman Hot Miyabi: 17+ Cerita Humor Dewasa
ComédieWarning! Bagi yang belum berumur 17+, jangan membaca cerita humor dewasa ini. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bukan menjadi tanggung jawab penulis. Terima kasih