Di pinggiran kota besar, ada sebuah hotel kelas melati yang nyleneh. Bagaimana tidak, nama hotelnya itu "Free Sex Hotel". Gak tahu bagaimana bisa, masyarakat sekitarnya yang terkenal religius membolehkannya beroperasi.
Kulihat banyak muda-mudi, tua-muda yang keluar masuk hotel itu. Mereka terlihat senang sekali.
Penasaran, akupun mendekat. Mencoba ikut masuk untuk mengetahui lebih jauh. Sambil berharap cemas, mungkin akan bisa ikutan senang-senang.
"Pagi, Mas. Ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionisnya ramah. Senyumnya menambah cantik wajah putihnya.
"Iya, Mba. Mau nginep. Semalam berapa, ya?" tanyaku.
Setelah basa-basi sebentar, akhirnya akupun chek in, dan diantarkan ke kamar.
Di dalam, aku tak bisa istirahat dengan nyenyak. Terpikirkan nama hotel ini. Apakah kegiatannya seperti namanya?
Daripada membeku penasaran, aku segera keluar. Mencari info sekalian niat mau ngintip.
Namun, setelah lama muter-muter, gak ada hal aneh yang terjadi di sini. Akupun menghampiri salah seorang Satpam. "Pak, nama hotel ini unik, ya?" tanyaku pura-pura. Padahal sudah kebelet buat gabung seneng-seneng. Kali aja ada yang mau, cantik lagi. Di luar sana kan tarif per jamnya mahal.
"Oh, iya Mas. Sengaja," jawabnya sambil nyengir kuda. Pamer gigi kelincinya.
"Sengaja? Maksudnya?"
"Biar terkenal. Terus juga menarik orang-orang penasaran kaya Mas ini."
"Tapi maksudnya Free Sex ini?"
"Free itu kan bebas. Dan Sex itu artinya gender. Jadi, orang yang masuk ke sini itu bebas. Gak sebatas pria atau wanita saja. Bisa tua muda juga. Yang jelas, tak ada pornografi di sini. Saya jamin itu, Mas!" jelasnya datar.
Aku hanya bisa melongo. Merasa tertipu dengan nama hotelnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ciuman Hot Miyabi: 17+ Cerita Humor Dewasa
MizahWarning! Bagi yang belum berumur 17+, jangan membaca cerita humor dewasa ini. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bukan menjadi tanggung jawab penulis. Terima kasih
