Ngh
Lenguhan membuka kegiatan mereka. Bahkan tubuh Luhan bereaksi lebih dari sebelumnya. Dasi itu membuat tingkat kepekaan Luhan terhadap rangsangan semakin menjolak tinggi. Bahkan saat Sehun hanya berbisik di telinganya, membuat Luhan sedikit tersentak dengan lenguhan yang terdengar begitu merdu di telinga Sehun.
"Kau benar-benar membuatku gila" bisikan rendah itu kembali membuat Luhan menegang. Bahkan saat lidah Sehun bermain di daun telinganya, hal itu sungguh membuat tubuh Luhan memanas.
"Ngghh...s--stop...ahh" sudut bibir Sehun terangkat saat mendengar suara putus asa Luhan.
"Ini baru dimulai dan kau ingin berhenti?" Menatap Luhan yang terlihat ingin melepaskan penutup mata itu, namun tangan Sehun lebih cepat mencengkeram tangan itu dan membuat Luhan menggeleng begitu putus asa.
"Aku tidak bisa...aku tidak ingin penutup mata ini...Sehun aku mohon lepaskan"
"You promised me, babe. Semua yang aku lakukan tidak bisa kau bantah. Sekarang karena kau mencoba melepaskan benda ini--" menyentuh dadi itu dan membuat Luhan terkejut kembali. Sungguh mata yang tertutup membuat dirinya begitu sensitif. "Kau ingin melepaskannya dan sekarang aku harus memberi hukuman padamu" meraih sesuatu yang ada di laci nakasnya. Sebuah kain berwarna merah ia ambil dan kemudian mengikat tangan Luhan di atas kepala Luhan. Bukan hanya itu, benda lain pun juga ada di laci itu. Sebuah vibrator sudah menanti di sana.
Tanpa menunda lagi, Sehun langsung mengambil vibrator itu dan kemudian Sehun kembali pada Luhan yang sedikit terengah. Sehun bahkan sudah tidak sabar untuk segera memasukkan miliknya setelah melihat bagaimana erotisnya Luhan dengan mata tertutup. Namun, Sehun tentu harus menahan sedikit hasratnya. Dirinya pun memasukkan jarinya sebagai pengganti penisnya yang nanti tentu akan memasuki lubang Luhan. Memasukkan satu jarinya dan mampu membuat Luhan tersentak dan mendesah di sana.
Ohh...aahhh...
"Apa satu jariku masib belum cukup?" Luhan mengangguk pelan dan di sana Sehun menyeringai. Kini dirinya memasukkan jari lainnya hingga dua jari pun telah mengisi lubang milik Luhan.
"Mmnhh...Se...nghh..." bahkan gerakan tubuh Luhan pun membuat Sehun semakin gencar dalam menggerakkan jemarinya di lubang Luhan. Saat dada itu membusung, Sehun dengan cepat meraup pitung yang telah menegang sempurna. Begitu merah muda dan menggoda.
"Aahhh!!" Suara Luhan membuat Sehun semakin memberikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang datang tanpa ampun membuat Luhan tidak sanggup mengatasinya. Bahkan saliva sudah mengalir di sudut bibirnya. Saat Sehun dengan beraninya mengigit puting itu, saat itu juga Luhan bergerak dan berusaha untuk melepaskan ikatannya, namun hal itu hanya sia-sia dan membuat Sehun semakin mengulum puting itu. Menghisap puting itu seolah susu akan keluar dari sana.
"Nghh...please Sehun...ahh!" Bahkan kepalanya pun mendongak saat Sehun menarik putingnya cukup kuat. Perih namun begitu nikmat Luhan rasakan.
"Kau siap dengan kenikmatan yang lain?" Berbisik rendah di telinga Luhan hingga membuat Luhan mengigit bibirnya. Melihat Luhan yang begitu erotis membuat Sehun menyeringai kembali dan mengeluarkan jemarinya dan membuat Luhan mendesah keras. "Kita gunakan benda ini" memasukkan vibrator ke anal Luhan dan membuat tubuh Luhan menegang kembali, walau sebelumnya pun juga tidak kalah menegangnya saat jemari Sehun menelusuri tiap bagian di dalamnya.
"Ahh...no...nghh...please...ta--ahh it out..."
"Enjoy your punishment" berbisik dan kemudian menjilat sensual daun telinga Luhan dan selanjutnya menyalakan vibrator yang sudah masuk ke dalam lubang Luhan.
Saat itu dimulai, Luhan benar-benar bergerak gelisah dan tanpa henti mengeluarkan desahannya. Bahkan saat Sehun berbisik untuk memanggil namanya, Luhan hanya mengikuti dan melantunkan nama Sehun di tiap kenikmatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATRYOSHKA [HUNHAN]
FanficSehun terkejut dengan kedatangan seorang anak kecil yang membawa sebuah boneka di tangannya. Berniat mengusir, namun Sehun sedikit tidak tega melakukannya dan berujung pada anak kecil itu tinggal di apartemennya dan membawa cerita baru di hidupnya...