Obsession For a brother 4

6.5K 372 13
                                    

Makan malam telah selesai. Jungkook ke kamarnya siap siap ingin tidur, tapi mau apa daya matanya jelas jelas belum ingin menutup. Sekali menutup, twew terbuka kembali. "Akh apa yang harus kulakukan! Jungkook kau harus tidur, tidur, tidur!" Gerutunya menampar kedua pipi seperti cacing kepanasan berguling guling diatas kasur.

Tring 💡 Ide tiba tiba menjadi terang disebelah otaknya. Ia berjingkat, menyimpan kedua telapak tangannya di pinggul, dan mengangguk seperti orang gila menyipitkan mata. Lalu menjadi orang seperti berpropesi menjadi maling yang menyusup, berjalan pelan agar tidak ada yang melihat. Jelas jelas CCTV tersembunyi sedang mengamatinya.

°•°

Buka kulkas. Banyak makanan ternyata, mulai dari minuman dingin, bahan bahan masakan dan lain lain. Buka lemari atas. Disanalah makan menumpuk, berbagai snacks tertampang didalamnya. Tangannya mulai meraih snacks itu dan tiba tiba....

"Buat apa kau kesini?"

Deg!

Suara panggilan itu tidak asing lagi, yang pasti orang paling dingin yang ia kenal. Jungkook menoleh, Taehyung tengah berdiri menopang tubuhnya dipenyangga atap. Seperti maling polos yang tertangkap, ia menyengir dan malu malu. Membalikan wajah sekilas kebelakang, "Ya ampun bagaimana ini? Seharusnya aku minta izin dulu, Jungkook kau tak punya fikiran sekali sih!" Batinnya sambil menjelek jelekkan diri. "Ehem,"

Menoleh kembali dengan cepat, ia menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal, kembali berseri seri sendiri. "A-aku mau ngemil," Kata Jungkook. Tanpa menyahut Taehyung langsung menghampiri Jungkook. Dada mereka hampir menyatu, Jungkook saja terkekang tubuh besar Taehyung hingga ia mau naik ke atas meja. Jungkook ketakutan, ia sedikit bergetar dan....

Berdetak cepat

Entah kenapa sih. Entah karena tercekam atau entah karena tubuh Taehyung terlalu dekat jantungnya berdetak tak keruan. Ia memejamkan matanya, dan suara bernada rendah itupun kembali terdengar, "Awas, aku mau mengambil snacks," Ucapnya. Jungkook cekat menengadah, ia menyingkir dari hadapan Taehyung hingga pria itu menggambil beberapa snacks didalam lemari. "Bikin jantungan aja, dasar Kakak menyebalkan!" Umpatnya. Kemudian Jungkook mengambil beberapa snacks didalam lemari.

"Kakak tak bisa tidur atau terbangun tengah malam seperti ini?" Tanya Jungkook lalu terduduk dikursi sebelah Taehyung. Taehyung diam, tidak membalas, tidak melirik ataupun menoleh. "Jadi orang berumur lebih tua sombong amat," Ucap Jungkook pelan. Disanalah ia terkesiap kaget tiba tiba Taehyung memukul meja didepan Jungkook, menatap beringas dirinya dan memajang wajah menyeringai. "Aku tak bisa tidur. Jadi diam,"

Ugh Jungkook menelan ludahnya. Kembali bergumam, "Kakak pemarah, kakak menyebalkan, kakak menyeramkan, dan sepertinya aku dihukum oleh Tuhan harus nginap dirumah kutu kupret ini,"

"Kak. Kakak selalu seperti ini ya dirumah? Bosen kalo terus gini, kayak aku dong selalu kumpul sama temen. Kakak mau ketemu temen temen aku gak atau aku yang ketemu temen kakak?" Tanya antusias Jungkook sambil menyeruput susu favoritnya, susu pisang.

"Aku gak punya teman,"

What? Aku gak salah denger dia gak punya temen! Tapi wajar sih orangnya dingin, tapi tampangnya itu luar biasa masa gak punya temen -Jjk

"Massa gak punya teman?! Wajar kalo orang gak suka kakak karena jutek abis. Tapi kakak itu tampan lho masa gak punya temen, biasanya wanita ataupun pria suka lho sama kakak kan ganteng. Kakak ini kan bla...bla...bla...dan bla...."

Taehyung memutar bola matanya malas. Mengapa ia bertemu orang seperti Jungkook? Pria, wanita, atau makhluk ciptaan Tuhan itu banyak. Massa milihnya yang ini, "gak bisa diem ni anak," Gumam Taehyung.

"...Kayak aku dong Kak, aku juga suka kakak walau jutek karena aku yakin kakak akan berubah suatu saat nanti jadi baik," Celetuk Jungkook.

Terharu, terkejut, dan entah ter- apalagi. Taehyung tak salah dengar? Suka, itu kata yang belum pernah ia dengar, terkecuali Orang tuanya. Baru pertama kali orang menyebut suka dan baik. Ada benarnya juga kata Jungkook. Taehyung bisa saja berubah dari jutek menjadi baik dan bersosialisasi. Tapi kata kata itu belum tentu mengubahnya yang tidak bisa terhindar dari kebencian dan dendam kepada seseorang yang telah lama ia bunuh.

___________________________________

"Anyeong Mingyu, Tzuyu." Sapa Jungkook kepada kedua temannya yang baru baru ini menikmati kisah cinta masing masing. Sapaan itupun dibalas oleh Tzuyu yang terduduk cantik "Anyeonghaseo... gak biasa ke kampus pagi pagi gini, biasanya kesiangan atau 1 menit sebelum dosen masuk,"

"Ch orang juga butuh perubahan kalle,"

"Gimana Kook, Lancar nginepnya? Orang itu dingin pasti rumahnya juga dingin kayak sifatnya," Kata Mingyu yang seolah penasaran atau bersamaan dengan mengejek. "Jangan gitu. Dia baik kok, malah nemenin malam,"

Sret fikiran negatif muncul.

"Malam? Jangan jangan kau....!"

"Mingyu! Nappa mikirnya gitu mulu, aku bukan gay kampret. Dia juga bukan homopobic jadi malam itu adalah nemenin pas ngemil malam di ruang makan," Balas Jungkook yang bermasalah dengan lontaran kata Mingyu. "Udah ya, aku ke kelas sekarang."

Jungkookpun pergi meninggalkan kedua sejoli disana.

Setelah sampai diambang pintu. Ia melihat Taehyung yang duduk sendiri seraya memakai earphone. Dengan senang hati ia masuk dan berniat ingin menghampiri Taehyung. Ketika langkah ke tiga para siswa disana membuat rungunya ingin tuli. Menawarkan duduk sebangku, nanti ditraktir, nanti nginep dikos-annya (Untuk apa dia nginep dikos-an bersama wanita? Dasar bejat), ditawarin uang, dan hal hal aneh yang membuatnya ingin mati >~<

Bruk!

Hati Taehyung sedikit terkejut tetapi tidak dipancarkan oleh gerakannya yang seakan santai. Seseorang sengaja menubruknya.

Menoleh

Ya ampun, ternyata namja banyak omong itu lagi. Buat apa dia sebangku dengan Taehyung, dan nanti juga dia akan bertemu dengannya dirumah seharian. "Anyeong," Sapa Jungkook seraya tersenyum imut seperti kelinci. Taehyung lagi lagi jutek tak membalas. "Buat apa sih Kak pake masker mulu? Coba buka dong, selama 2 hari ini maskernya gak dibuka buka," Penasarannya dan mencoba membuka masker dengan tangannya. Taehyung cekat menangkis tangan Jungkook. Bukannya marah justru Jungkook cemberut.

Tak sedikit orang menatap iri keduanya.

"Buka aja yaelah, ngaktris amat Kak!" Kata menekan Jungkook dengan pelan. "Gak," Balas singkat Taehyung. "Turutin aja!"

Semua matapun memandang mereka berdua.
___________________________________










Terimakasih sudah membaca
Moga banyak yang dukung
Like and voment
Kalo laku moga buat cerita yang laen🤗

Qiqiyaya
♡Love a brother♡

Obsession For a brother (Taekook/Vkook✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang